Ahad 28 Jan 2018 10:11 WIB

Trump tidak Tahu Diundang atau tidak ke Pernikahan Harry

Trump mengatakan ingin melihat Pangeran Harry dan Meghan bahagia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Donald Trump.
Foto: EPA-EFE/Michael Reynolds
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya tidak mengetahui adanya undangan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Dia menyatakan tidak tahu jika diundang untuk menghadiri acara pernikahan pada tanggal 19 Mei nanti.

Aktris asal Amerika Meghan Markle adalah pendukung Hillary Clinton dalam pemilihan Presiden AS tahun 2016 silam. Meghan juga diketahui menyebut Trump sebagai pemecah belah dan misoginis.

Dalam sebuah wawancara dengan Piers Morgan untuk ITV, Trump menyatakan Pangeran Harry dan Meghan adalah pasangan yang serasi. Ketika ditanya apakah ia akan menghadiri pernikahan di Kastil Windsor ia menjawab, "aku ingin mereka bahagia, aku benar-benar ingin mereka bahagia".

Pangeran Harry dan Meghan akan menikah di Kapel St George di Kastil Windsor. Tempat ini dapat menampung 800 orang dan menjadikan pernikahan ini lebih tertutup daripada pernikahan Duke dan Duchess of Cambridge di Westminster Abbey seperti dilansir dari BBC.

Wawancara dengan Piers Morgan ini dilakukan saat Presiden menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Dalam perjalanan ini dirinya juga mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris.

Morgan kemudian menuliskan sebuah cicitan di akun Twitternya yang mengatakan bahwa Presiden Trump telah ditawari dua kunjungan ke Inggris tahun ini oleh Theresa May. Satu merupakan kunjungan kerja di musim panas dan kedua kunjungan kenegaraan di musim gugur. Namun Downing Street belum mengonfirmasi hal tersebut.

Trump juga mengatakan akan menegosiasikan masalah Brexit dengan lebih keras kepada May. Morgan juga bertanya apakah May berada dalam posisi yang bagus untuk membicarakan Brexit.

"Apakah ini cara saya bernegosiasi? Tidak, aku tidak akan bernegosiasi menggunakan cara itu. Aku akan menggunakan cara yang berbeda. Aku akan memilih cara yang lebih keras untuk keluar," ujar Trump saat menjawab pertanyaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement