Jumat 26 Jan 2018 22:05 WIB

Jambi Dorong Desa Wisata Menjadi Mandiri

Ada delapan desa.

Desa Wisata. Ilustrasi
Foto: Yukpiknik
Desa Wisata. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAMBI -- Pemprov Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) mendorong embrio desa wisata di daerah itu menjadi desa wisata yang mandiri. Diharapkan kunjungan wisatawan wisatawan kian meningkat.

"Embrio desa wisata di Jambi ada delapan desa, kita ingin mendorong embrio desa wisata itu menjadi desa wisata mandiri," kata Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Disbudpar Provinsi Jambi, Heri Suroso di Jambi, Jumat (26/1).

Delapan desa wisata itu masih belum berkembang karena tergolong sebagai desa wisata embrio dan diperlukan intervensi sehingga masyarakat menunjukan progres dan mampu mengembangkan wilayah desa mereka dengan baik.

Dalam intervensi terhadap desa wisata embrio itu, pihaknya akan menggandeng sejumlah pihak dalam memberikan pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai keinginan yang kuat untuk mengembangkan potensi desa wisata.

"Kita juga mengundang pelaku desa wisata dari luar Jambi yang sudah suskes mengembangkan desa wisata, untuk bisa memberikan pengalaman supaya masyarakat menjadi termotivasi," katanya menjelaskan.

Ke-delapan desa wisata yang masih kategori embrio di Provinsi Jambi itu yakni Desa Jernih Jaya (Kerinci), Desa Pulau Tengah (Kerinci), Desa Muara Madras (Merangin) dan Desa Danau Lamo (Muarojambi).

Kemudian Desa Baru (Muarojambi), Kelurahan Kampung Laut (Tanjungjabung Timur), Kelurahan Tungkal I (Tanjungjabung Barat) dan Desa Pendung Talang Genting (Kerinci).

Desa wisata embrio tersebut kata dia, penting didorong untuk menjadi desa wisata mandiri karena saat ini di Provinsi Jambi baru memiliki dua desa wisata yang mandiri dan resmi.

Selain itu dalam menjadi desa wisata mandiri tersebut kata Heri, diperlukan komitmen dan kesungguhan masyarakat desa sehingga nantinya jika sudah menjadi desa wisata tidak berhenti di tengah jalan.

Selain destinasi wisata yang menarik, untuk menjadi desa wisata menurut dia desa harus memiliki standar pelayanan, seperti penginapan (home stay) dan kelompok sadar wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan.

"Untuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Provinsi Jambi berdasarkan data kami jumlahnya ada 21 yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota, kelompok tersebut juga kita berikan pembinaan," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement