Kamis 25 Jan 2018 06:50 WIB

Saudi Promosikan Destinasi Wisata Situs Kawah Al-Wahbah

Kawah Al Wahbah merupakan sisa gunung api yang pernah aktif.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kawah di Al-Wahbah
Foto: Amusing Planet
Kawah di Al-Wahbah

REPUBLIKA.CO.ID,  AL WAHBAH -- Arab Saudi semakin gencar menggali potensi negaranya untuk secara bertahap mengganti pemasukan yang selama ini ditopang oleh perdagangan minyak. Salah satu sektor yang mulai digenjot adalah pariwisata.

Sebuah situs kawah yang terletak di Al-Wahbah kini dilirik untuk dijadikan destinasi wisata. Amr Khalifa, operator tur perjalanan privat, membawa sekelompok petualang untuk berkemah di tepi kawah tersebut. "Aku bercerita kepada teman-temanku soal Al Wahbah dan mereka belum tahu itu," kata seorang bankir yang tinggal di Jeddah, Mohamed Bahroon.

Kawah yang masih belum terkenal itu berjarak empat jam perjalanan naik mobil dari Jeddah. Menurut kisah warga setempat, kawah Al-Wahbah merupakan sisa gunung api yang pernah aktif. Cerita rakyat yang berkembang menyebut kawah itu terbentuk karena ada dua gunung yang saling jatuh cinta.

Namun salah satu gunung lenyap sehingga meninggalkan rongga berupa kawah Al- Wahbah. Demi mempermudah akses menuju lokasi ini, pemerintah Arab Saudi membangun jalan dan penanda menuju kawah. Shelter piknik juga imfrastruktur penunjang yang ikut dibangun di sekeliling kawah.

"Tantangan utama adalah membuat tempat ini mudah dijangkau," kata Khalifa. Menurutnya saat ini baru ada satu kelompok yang datang berkemah di akhir pekan.

Turisme adalah sektor yang dititikberatkan oleh pemerintah Arab Saudi menjelang tahun 2030. Cetak biru pembangunan sedang digodog di bawah pemerintahan Pangeran Mohammad bin Salman. Agustus tahun lalu, kerajaan Arab Saudi mengumumkan proyek jutaan dolar untuk mengubah 50 pulau di Laut Merah menjadi resort-resort mewah.

Dalam sebuah wawancara dengan AFP bulan lalu, Kepala Bidang Pariwisata Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz mengatakan Arab Saudi akan menerbitkan visa turis elektronik. Penerbitan itu akan dimulai pada kuartal pertama 2018. Visa tersebut akan diberikan kepada semua seluruh negara yang mengizinkan warganya berkunjung ke negara-negara Teluk.

"Kerajaan ini adalah harta karun luar biasa," jelas Pangeran Sultan menggambarkan keindahan Arab Saudi. "Kami bukan hanya pedagang minyak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement