REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Pesta belanja bertajuk Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) akan kembali digelar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dinas Pariwisata Provinsi NTB bersama para pelaku industri pariwisata bersama-sama meluncurkan LSGS 2018 di Transmart Mataram, NTB pada Sabtu (20/1) malam.
Pelbagai atraksi kesenian khas NTB ditampilkan mengawali peluncuran LSGS 2018 seperti kesenian Gendang Beleq (besar). Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, ajang LSGS 2018 akan berlangsung selama sebulan penuh, mulai 28 Januari hingga 28 Februari.
Selama LSGS 2018, terdapat 51 hotel di Lombok yang memberikan diskon rata-rata 65 persen bagi tamu yang akan menginap. Selain itu, potongan harga juga menyasar pada kategori lain seperti 30 persen untuk restaurant dan lesehan, 40 persen untuk travel agent, 40 persen bagi yang ingin berburu oleh-oleh khas, 30 persen untuk pusat rekreasi.
Bahkan UMKM pun tak ketinggalan berpartisipasi memberikan potongan 25 persen untuk para wisatawan dari seluruh penjuru Nusantara dan mancanegara. "Ini menjadi LSGS kedua setelah sukses digelar pada tahun lalu. Kita targetkan transaksi mencapai Rp 10 miliar," ujar Faozal saat peluncuran LSGS 2018 di Transmart Mataram, NTB, Sabtu (20/1) malam.
Faisal menyebutkan, LSGS merupakan kiat Pemprov NTB menarik minat wisatawan pada awal tahun yang identik dengan low season atau sepi kunjungan. Faozal berharap, kehadiran LSGS mampu menjadi magnet bagi para pelancong untuk mengunjungi NTB dengan beragam diskon menarik.
LSGS sendiri merupakan salah satu agenda dalam 15 kalender agenda pariwisata NTB pada tahun ini bersama Festival Bau Nyale pada 6-7 Maret, Festival Pesona Tambora pada April, Festival Khazanah Ramadhan, hingga Tour de Mandalika. "Kegiatan-kegiatan ini juga menjadi salah satu cara bagi kita untuk bisa mewujudkan target 4 juta wisatawan pada 2018," lanjut Faozal.
Faozal menyampaikan, tata cara dan daftar diskon bisa dilihat di situs, lomboksumbawagreatsale.com. Sekretaris Daerah Pemprov NTB Rosiady senada dengan yang dikatakan Faozal. Tiga bulan pertama, kata Rosiady menjadi hal yang lumrah bagi dunia pariwisata di manapun yang terbilang cenderung kurang bergairah.
"Adanya LSGS membuat orang berpikir datang ke sini karena ada diskon, bila perlu ada program, semisal menginap semalam gratis semalam sehingga yang tadinya enggak minat menjadi minat," kata Rosiady.
Rosiady juga meminta Dinas Pariwisata NTB bersama pelaku industri wisata melakukan evaluasi agar event ini semakin menarik bagi wisatawan. Yang terpenting, lanjut Rosiady, ialah aspek promosi. Hal ini bisa juga merangkul PT Angkasa Pura I dan juga manajemen maskapai untuk ikut mempromosikan LSGS kepada para penumpang.
"Yang paling penting dalam program ini adalah iklannya, marketing, dan promosi. Jangan yang tahu hanya orang Mataram saja," lanjut Rosiady.