Selasa 16 Jan 2018 07:12 WIB

Kunjungan Wisman India ke Bali Melonjak 48 Persen

tetap Kunjungi Pura Besakih. Wisatawan mengunjungi Pura Besakih, Bali, Sabtu (2/12).
Foto: Republika/ Wihdan
tetap Kunjungi Pura Besakih. Wisatawan mengunjungi Pura Besakih, Bali, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Wisatawan India yang berliburan ke daerah tujuan wisata Pulau Bali sebanyak 243.638 orang selama sebelas bulan periode Januari-November 2017. Jumlah ini melonjak 79.283 orang (48,25 persen) dibanding periode sama tahun sebelumnya tercatat 164.345 orang.

"Mereka sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, dan hanya 1.506 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, Selasa (16/1).

Ia mengatakan, semakin bergairah masyarakat India untuk menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya masyarakat Bali yang diwarisi secara turun temurun, menjadikan India menempati posisi ketiga negara terbanyak turisnya ke Pulau Dewata setelah Cina dan Australia.

Dalam peningkatan jumlah wisatawan, India menempati urutan kedua setelah Cina yang masyarakatnya berliburan ke Bali sebanyak 1.374.320 orang atau meningkat 467.292 orang (51,52 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 907.028 orang.

Adi Nugroho menambahkan, kunjungan wisatawan India ke Bali itu mampu memberikan kontribusi sebesar 4,53 persen dari total wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata sebanyak 5,38 juta orang selama sebelas bulan periode Januari-November 2017 atau meningkat 896.691 orang (19,99 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 4,48 juta orang.

Dari sepuluh negara terbanyak pengirim turis ke Bali, delapan negara di antaranya mengalami peningkatan, dan dua negara yakni Australia dan Malaysia menunjukkan adanya penurunan masing-masing 3,02 persen dan 2,66 persen.

Sedangkan delapan negara yang masyarakatnya semakin banyak berwisata ke Bali selain India dan Cina, juga Jepang 9,85 persen, Inggris 12,29 persen, Amerika Serikat 16 persen, Prancis 8,60 persen, Jerman 17,03 persen, dan Korea Selatan 23,05 persen.

Adi Nugroho menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan India ke Bali berkat adanya persamaan seni budaya dan agama Hindu yang tumbuh dan berkembang di Pulau Dewata.

Artis Korea Diminta Bantu Promosikan Bali

Demikian juga adanya hubungan kerja sama yang semakin baik antara Pemerintah Indonesia dengan India, khususnya Bali, sehingga mampu mendorong bertambah ramai wisatawan asal Negeri Ramayana menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali serta adanya teransportasi udara yang lancar.

Transportasi tersebut didukung perusahaan penerbangan niaga Air Asia Indonesia yang melakukan pembukaan rute baru dari Denpasar, Bali menuju Kolkata, India sejak awal Oktober 2017 guna mengakomodasi tingginya kunjungan wisatawan dari negeri itu ke Pulau Dewata.

Jaringan konektivitas Air Asia yang semakin kuat diharapkan mampu mendorong industri pariwisata, dan berkontribusi pada perekonomian di Bali.

Pembukaan rute baru tersebut merupakan yang kedua setelah sebelumnya pada Mei 2017 juga membuka rute ke Mumbai berbarengan dengan rute perdana ke Tokyo, Jepang dari Bali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement