REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Melalui akun Youtubenya, mentalis yang kini menjadi pembawa acara Deddy Corbuzier melakukan pemungutan suara mengenai tuduhan penodaan agama yang dilakukan oleh Joshua Suherman. Hasilnya, sebanyak 66 persen dari 72 ribu orang mengatakan bahwa Joshua menista agama.
"Saya dari dulu tahu bahwa masalah agama adalah hal sensitif. Bukan hanya agama, suku, ras, antar golongan very sensitive. Apalagi di Indonesia yang lagi serba sensitive," papar Deddy melalui video Youtube yang dia unggah pada Jum'at (12/1) tersebut.
Dia menuturkan bahwa yang memutuskan hal yang dilakukan Joshua itu penistaan agama atau bukan diputuskan oleh pakar agama serta polisi sebagai penegak hukum. Namun Deddy menuturkan bahwa ada hal menarik dalam video tersebut. Dimana para penonton yang hadir turut tertawa atas lawakan Joshua.
"Di sana terlihat seperti ga ada masalah dan it's jokes. Tapi buat saya itu ada salahnya," papar Deddy.
Dia memaparkan bagaimana Joshua mengetahui mayoritas itu banyak orangnya. Serta mengatakan sesuatu tentang mayoritas jika tidak menyenangkan atau membuat tersinggung pasti akan kalah.
Di samping itu, Deddy menuturkan bahwa masyarakat Indonesia sudah baik dalam memilih idolanya. Mereka tidak melihat idolanya beragama apa. Deddy juga menuturkan lawakan yang dibuat oleh presiden keempat Indonesia, Gus Dur.
Dimana Gus Dur mengatakan bahwa untuk memanggil Tuhan harus menggunakan Toa. Deddy menyampaikan bahwa perlunya hati-hati dalam menyampaikan sesuatu agar tidak menyinggung SARA.
Di akhir video berdurasi 7 menit 23 detik tersebut, Deddy muncul dengan Ustaz Wijayanto dan menyampaikan pesan mengenai perbedaan. Keduanya secara bergantian menyampaikan bahwa perbedaan itu indah, seperti pelangi yang berbeda warna dan sepatu yang berbeda bentuk.