REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Maestro lukis wayang asal Boyolali, Ki Djoko Sutejo, memperoleh penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) setelah memecahkan rekor mengadakan pameran lukisan wayang terbanyak di dunia. Ki Djoko sukses meraih penghargaan tersebut berkat pameran tunggal 45 lukisan wayang yang dilengkapi dengan rangkaian acara lainnya seperti cek kesehatan gratis dan minum jamu awal bulan ini.
"Alhamdulillah, penghargaan ini sangat berharga, pameran lukisan wayang dibarengkan dengan cek kesehatan ini pertama kali, pernontonnya pun banyak," tutur Ki Djoko kepada Republika.co.id, Jumat (12/1).
Ki Djoko mengatakan lukisan wayang yang dipertontonkan kepada pengunjung kebanyakan merupakan lukisan semar. Sebab Ki Djoko berupaya mengenalkan sosok semar agar lebih mendunia. Ia pun mengatakan pameran tersebut merupakan upayanya untuk melecut semangat generasi muda agar mau melestarikan warisan-warisan leluhur salah satunya yakni wayang.
Sementara itu, untuk cek kesehatan gratis, Ki Djoko bekerja sama dengan PT Maturindo salah satu produsen jamu terbesar di Yogyakarta. Selain mendapat cek kesehatan, pengunjung yang datang ke pameran yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Klego, Boyolali itu pun memperoleh jamu gratis.
Ki Djoko memperkirakan ada sekitar 200 pengunjung yang hadir ke pameran tersebut. Dengan penghargaan yang diperolehnya itu, ia pun makin termotivasi untuk membuat event lebih besar lainnya. Sebab itu, saat ini ia pun sedang melakukan pendataan terhadap dewan kesenian yang berada di Boyolali sehingga bisa bekerja sama dalam membuat event kesenian yang lebih besar.
"Pasti kita adakan lagi yang lebih besar apa begitu, tapi saya mau data dulu, menghimpun dewan kesenian kecamatan ada berapa banyak," katanya.
Ki Djoko Sutejo memang telah malang melintang di dunai lukis wayang. Ia pun telah menerima sekitar 20 penghargaan baik tingkat provinsi maupun nasional. Lukisan-lukisan hasil karyanya pun banyak digemari para pecinta seni lukis. Tak ayal, beberapa lukisannya dibandrol ratusan juta rupiah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
