Jumat 12 Jan 2018 14:45 WIB

5 Tips Hindari Penipuan di Facebook

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kepolisian Singapura mengonfirmasi peningkatan jumlah kasus penipuan yang dilakukan melalui media sosial Facebook. Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (12/1), ada 108 kasus penipuan melalui Facebook yang dilaporkan antara Januari dan November 2017.

Jumlah ini sangat mengejutkan mengingat tak ada kasus yang dilaporkan pada 2015 dan 2016. Kasus scammers hacking atau kloning akun Facebook adalah masalah yang paling sering ditemui.

Polisi mengatakan ada 56 kasus seperti ini dilaporkan antara Januari dan November tahun lalu. Disarankan, periksa pengaturan privasi Anda untuk memastikan hanya teman mengetahui informasi yang ada. Hal itu membuat penipu lebih sulit untuk menjadikan Anda sebagai korban.

Berikut ini lima tips agar terhindar dari kasus penipuan di Facebook.

Penerimaan permintaan teman baru dari teman lama? Mungkin itu bukan mereka

Permintaan itu bisa dari seseorang yang telah mengkloning akun teman Anda. Penipu akan menyalin akun Facebook termasuk nama, foto profil, dan bahkan foto sampul dari akun korban.

Dengan akun kloning ini, penipu akan mencoba menambahkan teman dari Facebook korban dan menipu mereka agar percaya bahwa akun kloningan ini teman sejati. Setelah diterima, penipu akan secara pribadi memberi pesan pada teman korban untuk uang atau nomor ponsel penyedia layanan.

Pada awalnya, biasanya mereka akan menceritakan kisah menyedihkan. Pada akhirnya, penipu meminta tiga digit One Time Password (OTP) untuk dikirim ke nomor ponsel mereka. OTP ini digunakan untuk melakukan pembelian palsu dibebankan ke tagihan telepon korban.

Jangan berbagi informasi pribadi seperti nomor identifikasi, rincian paspor, rincian kontak, rekening bank atau kartu kredit, dan kode OTP atau verifikasi dengan siapapun, kata polisi.

Melindungi diri sendiri dengan sembunyikan aktivitas publik

Untuk menjaga penipuan, sembunyikan daftar teman Anda. Meskipun mereka masih bisa memalsukan akun, pendidik digital Carol Loi mengatakan jika mereka tidak dapat melihat daftar teman itu akan mempersulit mereka untuk menargetkan teman Anda.

"Jika penipu tidak bisa melihat teman saya, dia tidak bisa menghubungi teman saya," kata Loi.

Untuk menyembunyikan daftar teman Anda, masuklah ke tab teman Anda dan klik logo pensil untuk mengedit pengaturan privasi. Ubah ke saya hanya untuk memastikan tidak ada orang lain yang bisa melihat daftarnya. Batasi keterlihatan daftar teman Anda untuk menghentikan penipu agar tidak menghubungi relasi Anda.

Klaim ruang media sosial Anda

Pengusaha Terence Quek memiliki foto-foto lamanya yang sebelumnya diunggah di Facebook dan digunakan untuk beberapa akun penipuan dalam dua tahun terakhir.

"Jika Anda tidak berada di media sosial, Anda tidak tahu apa yang terjadi di dunia media sosial karena mereka benar-benar terhindar darinya. Orang mungkin mengira ini (akun plasu) adalah Anda sebenarnya," kata Quek.

"Jadi saya akan mengatakan untuk membangun kehadiran media sosial yang lebih kuat dan menambahkan teman sejati Anda," ujarnya lagi

Apa yang dapat dilakukan ketika ada yang berkedok sebagai Anda?

Mereka yang menemukan akun palsu dapat mengajukan laporan dengan Facebook menggunakan alat pelaporan mereka. Pengguna bisa melakukan ini dengan membuka profil akun dan klik tombol laporan di bawah foto sampul.

Facebook kemudian akan memberikan berbagai alasan mengapa profil tersebut harus dilaporkan. Klik pada alat laporan di kanan bawah halaman sampul untuk memberi tahu Facebook bahwa itu akun palsu.

Beberapa penipu akan memblokir akun pengguna sebenarnya agar tidak terdeteksi dan diblokir. Bila itu terjadi, mintalah teman untuk melaporkan akun atas nama Anda karena Facebook memiliki opsi itu juga.

Berbicara dengan teman

Teman adalah bagian penting dari pengalaman menggunakan situs jejaring sosial. Libatkan mereka dalam pengawasan ini. Pegawai negeri sipil Stephen Sim memiliki akun Facebook yang dikloning dua kali dalam sebulan ini.

Sim mengatakan, penipu akan melihat daftar temannya dan menggunakan messenger Facebook untuk meminta nomor telepon teman-temannya. "Teman-teman saya mengatakan pada saya dan mengatakan (bahasa) pesan itu tidak seperti saya. Kedengarannya berbeda dan bahasa Inggrisnya tidak bagus," kata Sim.

Pesan ditulis berbeda dengan gaya pesan orang yang disamarkan. Penipu bahkan mengatakan, dia kehilangan semua nomor kontak ketika menyalakan kembali teleponnya. Baru pada saat teman-temannya bahwa itu adalah dari akun palsu, Sim bertindak dengan melaporkan akun palsunya ke Facebook. Butuh waktu kurang dari satu menit untuk menutup profilnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement