REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang memiliki idola girl band baru, The Virtual Currency Girls. Mereka memiliki misi untuk mendidik masyarakat tentang bitcoin dan kripto.
Girl band yang terdiri dari delapan perempuan ini, yang dikenal di Jepang sebagai 'Kasotsuka Shojo', memainkan karakter yang mewakili mata uang virtual seperti bitcoin, ethereum atau riak. Materi promosi menunjukkan para pemain mengenakan topeng karakter, rok mini berenda dan apron 'maid' lengkap dengan kaus kaki setinggi lutut.
The Virtual Currency Girls dijadwalkan mengadakan konser live debut mereka di Tokyo pada hari Jumat (12/1), menurut manajemen perusahaan mereka Cinderella Academy. Sesuai dengan tema, pembayaran barang dagangan hanya akan diterima dalam mata uang virtual.
''Kami ingin mempromosikan ide tersebut melalui hiburan bahwa mata uang virtual bukan hanya alat untuk spekulasi. Tapi juga teknologi hebat yang akan membentuk masa depan,'' kata pemimpin girl band tersebut, Rara Naruse (18 tahun), dalam sebuah pernyataan daring, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/1).
Dalam lagu debut mereka, The Moon dan Virtual Currencies and Me, mereka memperingatkan terhadap operator yang tidak benar dan mendorong orang untuk memastikan keamanan daring mereka, di mana bitcoin dikenali sebagai tender legal. Hampir sepertiga transaksi bitcoin global pada bulan Desember didenominasi dalam yen, menurut situs web khusus jpbitcoin.com.
Peluncuran kelompok ini berawal dari kegilaan pasar baru-baru ini yang mendorong bitcoin hingga hampir 20 ribu Dolar AS.