REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Busana modest yang dirilis oleh grup ritel Marks & Spencer (M&S) menuai protes dari konsumen. Pasalnya, hampir seluruh pakaian perempuan dari seri yang dirilis sejak Oktober 2017 itu punya desain serupa.
Koleksi yang dipasarkan lewat situs resmi M&S rata-rata berbahan kain ringan yang melambai, garis leher tinggi, dengan keliman rendah. Banyak konsumen menyarankan agar koleksi itu tidak dimasukkan dalam kategori modest fashion.
"Saya berharap mereka tidak menyebut koleksi ini sebagai modest, seolah para perempuan yang tidak memakai pakaian tertutup dari kepala sampai kaki tidak modest (sopan)," ungkap salah satu konsumen M&S di Inggris.
Konsumen lain menyoroti bahwa banyak busana modest dengan gaya bervariasi, termasuk yang memperlihatkan bagian-bagian tubuh dalam batas wajar. Misalnya, setelan lengan panjang dengan rok setinggi betis.
Ada pula konsumen yang tidak keberatan dengan koleksi itu, tetapi merasa namanya kurang sesuai. Sementara, mereka yang mencoba menjadi penengah beranggapan koleksi itu masuk dalam kategori busana modest untuk memudahkan penjualan daring.
Berdasarkan istilah yang berlaku umum di dunia mode, busana modest mengacu pada gaya pakaian longgar dengan sesedikit mungkin kulit yang terlihat. Namun, interpretasi yang tepat dari busana modest bervariasi di berbagai budaya dan negara.
Juru bicara M&S telah menyampaikan klarifikasi bahwa busana modest tidak dimaksudkan sebagai koleksi khusus, tetapi kompilasi pakaian dari sejumlah lini. Busana itu juga tidak menargetkan kelompok spesifik, tetapi untuk perempuan dari berbagai latar belakang.
"Busana pilihan ini hadir untuk menjawab permintaan pelanggan. Modest fashion adalah salah satu istilah yang tingkat pencarian daringnya meningkat, banyak orang mencari pakaian berlapis yang bergaya," ungkap juru bicara tersebut, dikutip dari laman Independent.