REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Oprah Winfrey berpidato mengenai ras dan gender pada kesempatan perhelatan Golden Globe Awards 2018. Pidatonya tersebut secara cepat memicu spekulasi masyarakat Amerika bahwa ia bisa saja menjadi presiden pada 2020 mendatang.
Menerima penghargaan prestasi, sang mogul media itu berbicara mengenai harapan untuk memulai dimensi baru di mana para wanita dapat berbicara bebas tanpa rasa takut perihal pelecehan seksual. Ucapannya tersebut keluar dari mulutnya setelah penghargaan didominasi oleh pembicaraan tentang pelecehan seksual yang melibatkan tokoh-tokoh Hollywood seperti Harvey Weinstein dan Kevin Spacey.
Pada Senin pagi (8/1), seperti dilansir CNN International dengan mengutip dua sumber yang dekat dengan fenomena talk show Oprah, melaporkan bahwa Oprah akan berpikir tentang mencalonkan diri sebagai presiden. Ia sebelumnya membantah memiliki minat untuk mencalonkan diri sebagai presiden. "Saya tidak melakukannya. Saya tidak tahu," ujar Oprah ketika ditanya media apakah ia punya ambisi untuk mencalonkan diri.
Kemenangan Trump pada 2016 yang merupakan seorang pengembang real estat dan sebelumnya tidak pernah memegang jabatan atau bertugas di militer, membawa lebih banyak pertanyaan tentang siapa lagi yang tidak memiliki mandat khas sebagai presiden. Oprah adalah pembawa acara talk show populer yang telah memulai jaringan media sendiri dan memegang 10 persen saham di Weight Watchers. Tahun lalu, Oprah menyarankan agar kemenangan Trump membuatnya lebih memikirkan ambisi politik.
"Saya pikir, 'Oh ya ampun, saya tidak punya pengalaman. Saya tidak cukup tahu, dan sekarang saya masih berpikir, 'Oh, Oh!