REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Michael McCauley (Liam Neeson) selalu berangkat dan pulang bekerja naik kereta komuter. Salesman perusahaan asuransi yang hampir pensiun itu tak jarang merasa bosan menjalani rutinitas hariannya.
Pada satu perjalanan pulang, penumpang misterius memberinya sebuah teka-teki ganjil. Ia diminta menebak dan menemukan seorang penumpang yang seharusnya tidak ada di kereta dengan imbalan 100 ribu dolar.
McCauley tergiur menerima iming-iming mahal tersebut. Ia tidak menyadari keputusan itu berhubungan dengan konspirasi kriminal yang berbahaya bagi dirinya dan para penumpang dalam kereta.
Kondisi kontras demikian jadi kekuatan dalam film The Commuter yang akan segera hadir di bioskop Indonesia. Rutinitas menjemukan naik kereta disulap seketika jadi situasi menegangkan antara hidup dan mati.
Kejenuhan sang tokoh utama digambarkan dengan unik pada bagian awal film berdurasi 105 menit tersebut. Adegan serupa ditampilkan berulang-ulang, menunjukkan McCauley harus melakukan hal sama hampir setiap hari.
Aktor Liam Neeson menjiwai betul sebagai McCauley, sosok pekerja dan penglaju komuter yang muram. Pengisi suara singa Aslan di serial film The Chronicles of Narnia itu menampilkan ekspresi khas yang kebosanannya tervisualkan tanpa kata.
Meski begitu, penonton tak akan bosan dengan aksi laga dan konstruksi konflik dalam film arahan sutradara Jaume Collet-Serra ini. Ada sejumlah adegan perkelahian, baku tembak, bahkan tabrakan yang membuat napas tertahan.
Film ini lumayan seru disimak para penyuka laga, dengan sisipan humor dan enigma yang menarik. Ulasan para kritikus film global cukup berimbang, membuat The Commuter mendapat rating 64 persen di laman Rotten Tomatoes.