Ahad 07 Jan 2018 17:46 WIB

Dengan AAC 2, Kang Abik Tunjukkan Kepedulian pada Palestina

Rep: Muhyiddin/ Red: Endro Yuwanto
Penulis Habibburachman El Shirazy (tengah0, Produser Film Manoj Punjabi (ketiga kiri), dan pemeran berfoto usai peluncuran Film Ayat-Ayat Cinta 2 di Jakarta, Rabu (6/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Penulis Habibburachman El Shirazy (tengah0, Produser Film Manoj Punjabi (ketiga kiri), dan pemeran berfoto usai peluncuran Film Ayat-Ayat Cinta 2 di Jakarta, Rabu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novel karya Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik), Ayat-Ayat Cinta 2 (AAC 2) kembali diangkat ke layar lebar pada 21 Desember 2017 lalu. Film ini pun kembali mendapatkan sambutan baik di Indonesia.

Di awal 2018, masyarakat Indonesia yang menonton film itu tembus hingga 2 juta. Dalam film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini, menampilkan sekuel isu Palestina yang menghadapi konflik dengan Israel, di mana sosok Aisyah menjadi relawan di Kota Gaza. Saat menjadi relawan itu, Aisyah rela merusak wajahnya untuk menghindari pelecehan seksual dari tentara Israel.

"Ini ingin menunjukkan juga kepada Palestina bahwa kami punya perhatian terhadap Palestina. Saya rasa film pertama yang mengangkat Gaza dalam sebuah film di Indonesia Ayat-Ayat Cinta ini," ujar Kang Abik saat berbincang dengan Republika.co.id di Jakarta belum lama ini.

Selain untuk menunjukkan kepedulian terhadap Palestina, melalui sosok Fahri, Kang Abik juga ingin menonjolkan toleransi umat beragama kepada dunia. Pasalnya, dalam film ini Fahri juga digambarkan sebagai sosok yang sangat toleran terhadap tetangga Fahri yang menganut agama berbeda-beda.

Konsep Islam sebagai kasih sayang bagi semesta begitu mewarnai film ini. Sosok Fahri sukses menghidupkan makna kata cinta dalam kehidupan nyata. Karena, Fahri dengan tulus mengasihi seorang nenek beragama Yahudi, merawat dan mencurahkan perhatiannya. Bahkan sampai mengantarkannya ke tempat ibadah umat Yahudi, sinagog. "Saya ingin menunjukkan toleransi, inilah toleransi. Tapi Fahri tidak masuk, tidak ikut doa-doa bareng di sinagog," ucapnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Noor Achmad mengapresiasi film tersebut. Menurutnya, film ini menonjolkan harmonisasi antarumat beragama. Karena itu, ia menyarankan agar novel Kang Abik tersebut juga diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan filmnya ditayangkan di sejumlah negara.

"Saran saya terjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Karena film ini menujukkan Islam. Film ini kan sebenarnya tentang harmonisasi. Jadi harmonisasinya itu yang harus ditonjolkan," kata Noor saat menonton film ini bersama Kang Abik di Jakarta, Jumat (5/1) lalu.

Film Ayat-Ayat Cinta 2 ini juga akan ditayangkan di beberapa negara tetangga terdapat. Pada 11 Januari 2018 mendatang, film ini akan ditayangkan di Malaysia dan Brunei Darussalam. Bahkan, menurut Kang Abik, film ini akan ditayangkan di Singapura juga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement