Sabtu 06 Jan 2018 01:21 WIB

Indonesia dan Malaysia Tingkatkan Kerja Sama Perfilman

Lensa Kamera. Ilustrasi.
Foto: www.seebiz.net
Lensa Kamera. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan pelaku industri film di Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan kerja sama guna lebih menggairahkan perfilman kedua negara.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan para pelaku perfilman nasional baik artis, sutradara, maupun produser film dengan delegasi Persatuan Seniman Malaysia di Gedung Sinematek Indonesia, Jakarta, Jumat (5/1).

Dari Indonesia antara lain diwakili aktor senior Roy Marten, Ati Cancer, sutradara dan juga Kepala Sinematek Indonesia Adisurya Abdi, Tarmizi Abka, sejumlah produser dan kalangan industri film lainnya.

Presiden Persatuan Seniman Malaysia Zed Zaidi menyatakan, kerja sama kedua negara serumpun diharapkan meningkatkan peluang industri film di Malaysia maupun Indonesia.

Dia mengatakan, kerja sama di bidang perfilman antara Indonesia dengan Malaysia sebenarnya sudah berlangsung lama, baik melalui produksi film bersama ataupun pelibatan artis film kedua negara.

Bahkan, tambahnya, antara Indonesia dengan Malaysia pernah menyelenggarakan anugerah penghargaan perfilman dua negara serumpun tersebut, yakni Anugerah Serumpun. "Dengan kerja sama ini kami ingin menjadi jembatan bagi industri film kedua negara agar lebih maju ke depan. Kami juga berharap ke depan penghargaan 'Anugerah Serumpun' bisa diselenggarakan kembali," katanya.

Dalam kunjungannya ke Indonesia selama 5-7 Januari 2018 delegasi Persatuan Seniman Malaysia diikuti 20 orang pelaku industri film setempat baik artis, sutradara, maupun produser.

Sementara itu Tarmizi Abka, sutradara sekaligus penggagas kegiatan tersebut mengatakan, pertemuan kalangan film Indonesia dengan Malaysia diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya perfilman kedua negara. "Melalui ajang ini kami harapkan generasi muda film kita semakin baik," ujar sutradara Jejak Cinta itu.

Dia pun mengharapkan kegiatan silaturahim pelaku film Indonesia dengan Malaysia akan terus berlangsung ke depan, bahkan bisa diperluas dengan industri film dari negara-negara lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement