REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Religi Opick mengunjungi perbatasan Palestina, untuk memberikan bantuan terhadap pengungsi perang di Gaza. Opick, bersama rombongan Sahabat Palestina Memanggil (SPM), tidak diizinkan untuk memasuki wilayah Palestina. Sehingga mereka hanya bisa sampai perbatasan seperti di Turki, Lebanon dan Suriah.
''Tapi sahabat di Palestina memastikan apa yang dibawa sampai ke pihak yang membutuhkan,'' ucap Opick, dalam konferensi persnya, di Jakarta, Rabu (3/1).
Ia mengatakan, kondisi cuaca di pengungsian sedang sangat dingin, sehingga bantuan seperti makanan, obat, kasur, pemanas, arang sangatlah membantu. Opick merasa terkejut dengan banyaknya pengungsi di masing-masing tempat pengungsian, yang mencapai 120 ribu orang di Turki.
Opick mengaku kondisi pengungsian Palestina sangat mengenaskan. Hampir setiap hari di rumah-rumah pengungsian ada yang meninggal. Apalagi, dengan suhu yang bisa mencapai minus 19 derajat celcius, hanya yang kuat bisa bertahan. ''Mereka nggak ada persiapan makan siang, pagi hingga malam. 'Apa yang kita bawa sedikitnya sangat bermanfaat karena kondisinya sangat dingin,'' jelas Opick.
Dirinya juga merasa kagum kepada pemerintah Turki yang menganggap pengungsi adalah saudara. Dalam setahun, tiga kali ada pemberangkatan dari Sahabat Palestina Memanggil.
Ia menyatakan, tim kecil lebih mudah karena praktis dan jaminan keamanan. Menurut Opick, penggungsi Palestina sangat gembira menerima bantuan dari Indonesia. ''Mudah-mudahan siapapun yang berbagi lewat Sahabat Palestina, kegembiraan mereka menjadi doa mujarab yang dikabul oleh Allah SWT,'' ujarnya.
Dirinya mengaku sempat tidak boleh masuk pengungsian. Sebab, pemerintah setempat sangat khawatir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke pengungsian dan berbuat onar serta menghindari penculikan anak-anak. Namun, setelah petugas diberitahu bahwa Opick adalah penyanyi terkenal di Indonesia, baru diizinkan.