Senin 25 Dec 2017 09:31 WIB

Sosiolog Beri Tips Aman Bermedia Sosial

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Media sosial
Foto: pixabay
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini media sosial sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Tuntutan untuk eksis atau punya banyak pengikut di akun media sosial terkadang membuat orang seolah menghalalkan segala cara agar terkenal atau mampu meraup banyak follower.

Alhasil, banyak orang berkomentar aneh hingga sadis. Atau membuat status yang mungkin menyinggung pihak lain hanya agar dapat menarik perhatian follower.

Menurut Sosiolog Musni Umar, medsos bisa mengubah manusia baik atau jahat. Media sosial telah menjadi kebutuhan primer bagi manusia modern. Sebagian besar waktu dimanfaatkan untuk itu. Berbagai keperluan dilakukan dengan menggunakan media sosial. Sebagai instrumen, medsos tergantung ada yang menggunakan.

"Sebagai instrumen, medsos tergantung penggunanya. Bisa dimanfaatkan untuk segala hal. Untuk mengajak kepada kebaikan bisa, sebaliknya untuk kejahatan bisa. Ibu-ibu di rumah yang sedang galau, sering menggunakan medsos untuk curhat atau mencaci maki. Tanpa disadari, yang ditulis di medsos sudah melanggar undang-undang. Ketika ada yang melapor ke polisi karena dinista, yang bersangkutan dipanggil polisi baru sadar dan menyesal," ujarnya kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Untuk menjaga etika dalam bermedia sosial, Musni Umar memberi lima tips. Pertama, menulis hal-hal yang baik atau diam. Kedua, jangan menulis di medsos ketika sedang marah.

Ketiga, jangan menyebut nama ketika menulis di medsos. Bisa mengkritik dengan keras tapi tidak menista, mencaci maki atau menghina.

Keempat, gunakan bahasa yang baik dan santun ketika menulis di medsos. Kelima, lebih baik sabar jika diperlakukan tidak baik ketimbang membalas di medsos dengan kata-kata kasar. karena setiap tulisan di medsos bisa dipidana jika mengandung pelanggaran hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement