Senin 25 Dec 2017 05:37 WIB

Mindset Surga Dorong Semangat Diri Bermanfaat

Suasana bedah buku
Foto: Dok BMH
Suasana bedah buku "Mindset Surga" di Kupang, NTT, Ahad (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG –  Buku Mindset Surga dibedah di  Kantor DPD RI NTT Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahad (24/12). Kegiatan tersebut diikuti penuh antusias oleh para aktivis dakwah dan pelajar Muslim di Kupang.

Hadir sebagai pembanding, Alumnus Universitas Islam Madinah, yang juga putra asli Kupang, yakni Ustadz Syaifullah Zain  Lc.

Penulis buku Mindset Surga,  Imam Nawawi menegaskan, jika hidup sebatas sukses menghimpun materi, menguasai teknologi, maka umat Islam sudah tertinggal dari umat dan peradaban lain.

“Umat Islam tidak seharusnya berpikir sebatas meraih sukses dalam konteks keduniawian dengan sebatas memiliki banyak saldo di rekening, bisa beli kemewahan, tetapi jauh lebih dari itu adalah bagaimana menempa diri menjadi pribadi bermanfaat dalam kehidupan,” kata Imam Nawawi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/12).

Ia menambahkan, Nabi tidak menegaskan sebaik-baik manusia adalah guru, insinyur atau dokter dan yang lain, tetapi yang paling bermanfaat. “Maknanya adalah umat Islam harus terdorong untuk menjadi pribadi bermanfaat dengan profesi dan status apapun. Dalam konteks ini siapapun bisa mengupayakannya,” tuturnya.

Pemimpin Redaksi Majalah Mulia BMH itu pun menerangkan,  seorang Muslim harus paham bahwa manusia secara struktur dan bentuk sangat mungkin melakukan amalan-amalan terbaik.

“Perhatikanlah mengapa ada tangan dan kaki. Keduanya adalah isyarat dan bukti Ilahiyah bahwa manusia dengan kondisinya yang Allah sebut sebagai sebaik-baik bentuk benar-benar mampu beramal dengan baik dan menjadi pribadi bermanfaat. Maka lihatlah sejarah emas peradaban Islam, di mana banyak kaum Muslimin yang unggul dalam banyak bidang, terutama ilmu pengetahuan. Itulah mindset surga,” tegasnya.

Senada dengan penulis, Syaifullah Zain selaku pembanding menegaskan bahwa sejatinya setiap jiwa bisa masuk surga dengan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya.

“Imam Malik pernah mendapatkan surat dari seseorang yang mengajaknya keluar dari Madinah dan berjihad di jalan Allah. Namun Imam Malik menjawab bahwa setiap jiwa telah Allah berikan keutamaan masing-masing. Maka yang sanggup berjihad dengan harta dan jiwa lakukanlah, yang mampu dengan ilmu, maka lakukanlah.”

“Artinya, jika kita mampu ibadah, lakukan. Mampu menuntut dan mendakwahkan ilmu, lakukan, semua itu jalan menuju surga. Termasuk jika sebatas mampu berkata baik, lakukanlah. Jika itu dilakukan karena Allah, insya Allah itulah jalan kita ke surga. Kenapa, karena kita bermanfaat bagi sesama dan kehidupan,” paparnya.

Bedah buku Mindset Surga di Kupang,  NTT,  menjadi event pamungkas tahun 2017 yang diselenggarakan oleh DPD Hidayatullah Kota Kupang. Sebelumnya selama Desember 2017, hal serupa telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Mataram, dan Universitas Negeri Gorontalo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement