Kamis 21 Dec 2017 15:31 WIB

Pariwisata Indonesia Ungguli Malaysia

Terowongan cinta di lokasi wisata Big Garden Corner di Kota Denpasar, Bali.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Terowongan cinta di lokasi wisata Big Garden Corner di Kota Denpasar, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memproyeksikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2017 mencapai 14 juta. Arief mengatakan sektor pariwisata Indonesia selama tahun ini tumbuh 24 persen. 

"Angka ini telah menempatkan Indonesia dalam 20 besar negara-negara dengan pertumbuhan tertinggi," kata Arief dalam jumpa pers akhir tahun, di Jakarta, Kamis (21/12). 

Kata Arief, Indonesia masih lebih unggul dari negara tetangga seperti Malaysia yang hanya mencatatkan pertumbuhan sektor pariwisata 0,87 persen selama Januari-Mei 2017. Pertumbuhan pariwisata Indonesia juga masih lebih tinggi dibandingkan Singapura yang hanya tumbuh 3,83 persen pada Januari-Juli, dan Thailand dengan pertumbuhan wisata 6,69 persen sepanjang Januari-Oktober. Hanya Vietnam mengungguli Indonesia dengan pertumbuhan 25,2 persen sepanjang Januari-November.

"Pertumbuhan pariwisata Indonesia sebesar 24 persen, jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN, tujuh persen, dan pariwisata dunia 6,4 persen. Ini menguatkan keyakinan kita untuk meraih target pada 2018 sebesar 17 juta wisman," kata Arief Yahya.

Ia berharap kondisi Bali segera pulih kembali mengingat "Great Bali" merupakan penarik wisman terbesar dengan kontribusi 40 persen terhadap pariwisata nasional. 

Arief menjelaskan, data sementara kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari hingga Oktober 2017 secara kumulatif sebanyak 11.6 juta wisman, naik 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 9.403.614 wisman. Sebelumnya, pemerintah menargetkan mampu menjaring 15 juta wisman sepanjang tahun ini.

Mengenai pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), Arief mengatakan bahwa menurut perkiraan pada Oktober ada 25 juta kunjungan wisnus dengan pengeluaran mencapai Rp 22,92 triliun. Selama Januari-Oktober 2017, ada 252.569.465 kunjungan wisnus dengan pengeluaran sebesar Rp 230,91 triliun.

Capaian kunjungan wisnus selama Januari-Oktober 2017 lebih tinggi 14 persen dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 221,5 juta wisnus. 

Pada November target pergerakan wisnus 19,5 juta dan Desember 2017 sebesar 24 juta, sedangkan angka prognosis wisnus pada bulan sebelumnya antara 20 juta hingga 27 juta.

"Tahun ini target 265 juta pergerakan wisnus optimistis akan terlampaui," kata Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement