REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Festival Film Jawa Barat (FFJB) kembali digelar akhir tahun 2017. Sebanyak 289 peserta mengikuti ajang yang malam puncaknya akan diselenggarakan di Teater Tertutup Balai Taman Budaya Jawa Barat atau Dago Tea House di Kota Bandung, pada 15-16 Desember 2017.
Ke-289 peserta tersebut mengirimkan karya film pendek dalam kaegori umum, 74 film kategori pelajar, dan 33 kategori video musik. Angka ini terus meningkat dibanding FFJB pada tahun sebelumnya.
FFJB 2017 merupakan rangkaian kegiatan dari Kompetisi Film Pendek di tingkat Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) yang bisa diakses dari 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Acara ini juga ajang workshop, pameran film dan juga pemberian anugrah.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu, mengatakan dirinya sengaja tidak menentukan tema FFJB 2017 untuk memberikan ruang sebebas mungkin kepada para sineas Jawa Barat. Asalkan karyanya tidak berbau SARA dan pornografi.
Ia mengatakan Pemprov Jawa Barat merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan festival film. Hal ini, menurut dia, dikarenakan keinginan pemerintah untuk memberikan ruang kepada para sineas dan komunitas film di Jawa Barat yang jumlahnya terus bertambah. Sekitar 500 dan 600 komunitas pada 2015 dan 2016, jumlahnya meningkat hampir mencapai 1.000 komunitas pada tahun ini.
"Kalau dilihat, grafik perfilman di Jabar semakin naik, jumlah pegiat film semakin banyak,'' katanya. ''Film di Jabar sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat, baik di kota atau di desa. Kami berikan ruang eksibisi untuk mereka melalui FFJB.''