Rabu 13 Dec 2017 00:31 WIB

Bioskop-Bioskop Internasional Lirik Saudi

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga mengantre untuk masuk ke dalam bioskop.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga mengantre untuk masuk ke dalam bioskop.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jaringan industri perfilman internasional dan Timur Tengah mulai melirik ke Arab Saudi. Geliat ini muncul pascakeputusan kerajaan kembali mengizinkan bioskop beroperasi mulai Maret 2018, pertama sejak 35 tahun lalu.

Salah satu perusahaan perfilman, Novo Cinemas memiliki 152 layar di seluruh Uni Emirat Arab dan Bahrain. Perusahaan tersebut menjadi satu yang terpincut ekspansi ke Kerajaan Saudi. Ketua Eksekutif Novo, Debbie Stanford-Kristiansen mengatakan ini sesuai dengan misi perusahaannya.

"Novo Cinemas saat ini terus berkembang kemana pun," kata dia pada Arab News.  Menurut Debbie, saat ini adalah momen yang sangat menarik baik bagi Saudi, wilayah Timur Tengah dan industri perfilman.

Selain itu, Vox Cinemas yang masuk dalam grup Majid Al-Futtaim pun berniat masuk ke Saudi. Juru bicara Vox menyampaikan pihaknya sedang penjajakan dengan Kerajaan.

"Kami sangat berkomitmen dan akan menyambut kesempatan menjadi bagian dari perkembangan Saudi," katanya. Vox Cinemas memiliki 283 layar di seluruh wilayah Timur Tengah. Termasuk Uni Emirat Arab, Lebanon, Oman, Mesir, Bahrain dan Qatar.

Sementara dari Inggris, Vue ikut mengantri peruntungan. Menurut laporan dalam media Inggris bulan Oktober lalu, perusahaan ini diundang ke Riyadh dalam konferensi investasi.

"Ini adalah momen yang menarik dalam sejarah bioskop, ini penting dalam industri hiburan," kata juru bicara Vue saat itu. Perusahaan ini memiliki 87 biskop dengan 843 layar di seluruh Inggris dan Irlandia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement