Selasa 05 Dec 2017 18:40 WIB

Menikmati Pertunjukan Jazz Panen Kopi di Gayo

Seniman Aceh memainkan musik di kebun kopi Bukit Mendale (foto atas) dan Bener Meriah, Aceh Tengah (foto bawah).
Foto: Dok Panitia Festival Panen Kopi Gayo.
Seniman Aceh memainkan musik di kebun kopi Bukit Mendale (foto atas) dan Bener Meriah, Aceh Tengah (foto bawah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengisi panen raya kopi, di Takengon, Aceh Tengah,  diselenggarakan "Festival Panen Kopi Gayo" pada 16-17 Desember 2017. Lokasi acara Desa Gunung Suku, Rawe, berada persis di tepi Danau Laut Tawar, sekitar 10 Km dari Takengon, Ibukota Kabupaten Aceh Tengah.

Ketua panitia penyelenggara, Hardiansyah Ay mengatakan, selama dua hari, masyarakat akan diajak dalam berbagai atraksi  terkait kopi, seperti wisata kebun kopi, pertunjukan budaya dan seni tradisi Gayo, pasar kopi dan pertunjukan musik "Jazz Panen Kopi."

Hardiansyah yang juga seorang musisi jazz dan pengajar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, menambahkan, "Jazz Panen Kopi" diisi oleh maestro-maestro lokal dan musisi-musisi luar daerah.

"Kami ingin memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke Tanah Gayo pada musim panen kopi tahun ini dengan berbagai atraksi seni budaya. Anda akan merasakan sensasi kopi," kata Hardiansyah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/12).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh  Komunitas Gunung Suku dan Gayo Cultural Education, didukung   Pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi, Yayasan Bintang Kidul, Yayasan Umar Kayam, Masyarakat Peduli Media, Beladro Coffee, Sruang, Gayo Discover, The Linge Post Media, Detik Gayo, Koalisi Rock90, Gayo di Atas Awan, GERBAK, dan Tanoh Gayo.

"Festival Panen Kopi Gayo diharapkan juga sebagai alat membagun masyarakat, seniman, petani, pedagang, dan penikmat kopi Gayo," lanjut Hardiansyah.

Kopi Gayo merupakan mutiara kebanggaan  dataran tinggi Gayo. Komoditas  unggulan ini tercatat sebagai salah satu jenis kopi Arabika terbaik di dunia. Kopi Gayo telah mendapatkan Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade dan sertifikat Indikasi Geografis, yang makin memantapkan posisi kopi Gayo.

Luas perkebunan kopi Gayo saat ini mencapai 120.000 hektar, yang tersebar di kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues. "Festival Panen Kopi Gayo hadir, untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat setempat, baik para penduduk, seniman dan para stake holder yang ikut mendukung acara Festival Panen Kopi Gayo," tambah Hardiansyah.

Ia menambahkan, Festival Panen Kopi Gayo adalah event yang mengombinasikan kegiatan pasar (kopi), festival budaya dan pertunjukan musik jazz dalam satu paket kegiatan yang merupakan bentuk selebrasi atas kegiatan panen raya (besar) kopi Gayo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement