Senin 04 Dec 2017 19:00 WIB

IB Award untuk Buku Islam Terbaik

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Irwan Kelana
Pemberian Islamic Book (IB) Award pada Islamic Book Fair (IBF) 2017.
Foto: Republika/Fuji EP
Pemberian Islamic Book (IB) Award pada Islamic Book Fair (IBF) 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penyelenggaraan Islamic Book Fair (IBF) 2018 pada 18-22 April mendatang di Jakarta Convention Center (JCC) akan kembali memberikan penghargaan pada buku-buku Islam terbaik. Penghargaan itu akan diberikan pada ajang Islamic Book (IB) Award.

Koordinator Bidang Islamic Book Award, Vanda Yunita mengatakan,  ada tujuh kategori buku yang akan dilombakan pada ajang Islamic Book Fair tersebut. Ketujuh kategori itu adalah Buku Islam Terbaik kategori Fiksi Dewasa, Buku Islam Terbaik kategori Non-Fiksi Dewasa, Buku Islam Terbaik kategori Fiksi Anak, Buku Islam Terbaik kategori Non-Fiksi Anak, Buku Islam Terbaik Kategori Ilustrasi, Buku Islam Terbaik Kategori Sampul, dan Buku Islam Terbaik Kategori Terjemahan.

“Selain itu nantinya juga akan ada kategori khusus, yakni Tokoh Perbukuan,” ujar Vanda kepada Republika.co.id, Senin (4/12) di Jakarta.

Vanda mengatakan, ajang Islamic Book (IB) Award ini sebagai bentuk apresiasi kepada penulis, ilustrator, dan desainer cover buku atas karya-karya mereka. Selama ini, kata dia, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta melalui acara Islamic Book Fair (IBF), rutin memberikan penghargaan kepada penerbit, penulis, desainer, dan ilustrator.

Adapun syarat bagi penerbit yang ingin mengikutsertakan karyanya pada Islamic Book (IB) Award ini antara lain merupakan karya asli dan bukan terjemahan (khususnya untuk fiksi dan non-fiksi); bukan saduran atau plagiat sebagian maupun seluruhnya; terbit pertama dengan cetakan tahun 2016-2018; memiliki kode International Standard Book Number  (ISBN) atau European Article Number  (EAN); bukan merupakan kumpulan tulisan ilmiah, kamus atau ensiklopedi (khusus non fiksi).

Selain itu, bukan merupakan cerita bersambung (khusus fiksi); belum pernah menerima penghargaan IB Award pada kriteria yang sama; berasal dari Bahasa Inggris atau Bahasa Arab (khusus terjemahan); dan persyaratan terakhir menyertakan foto kopi naskah asli serta copy rights  (khusus terjemahan).

“Pendaftaran terakhir ditutup pada tanggal 17 Januari 2018,” ujar Vanda. Karena itu, ia mengajak para penerbit dan penulis untuk segera mengirimkan karyanya sebanyak empat eksemplar per kategori untuk dinilai oleh dewan juri. Di antara para dewan juri IB Award ini adalah Prof Nasaruddin Umar, Dr Adian Husaini, dan Ahmadun Yosi Herfanda.

 

Lifetime Achievment

Selain tujuh kategori di atas, pihaknya juga sedang mempertimbangkan untuk memberikan penghargaan kepada penulis Indonesia yang sudah memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan dunia Islam dan perbukuan Islam di Indonesia. Penghargaan itu adalah lifetime achievment. “Kami sedang mempertimbangkannya untuk kategori khusus ini,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Ikapi DKI Jakarta Hikmat Kurnia menyatakan, banyak penulis Muslim Indonesia yang berjasa besar dalam memajukan dunia perbukuan Islam di Indonesia. “Karya-karya mereka begitu luar biasa, bahkan dicetak hingga ratusan kali, dan hingga kini masih beredar,” terangnya. Karena itulah, ungkapnya, perjuangan mereka dalam melahirkan karya terbaik itu patut mendapatkan apresiasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement