Ahad 03 Dec 2017 12:14 WIB

Aktivitas Bandara Silangit Meningkat, Pariwisata Danau Toba Kian Kinclong

Bandara Silangit, Siborongborong, Sumatra Utara. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bandara Silangit, Siborongborong, Sumatra Utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Pariwisata Danau Toba semakin bergairah. Ini terlihat dengan meingkatnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Silangit. Sampai dengan Kuartal III 2017 jumlah pergerakan pesawat di bandara ini sebanyak 2912 pergerakan. Angkanya meningkat 29 persen dibandingkan dengan Kuartal III 2016.

“Rata-rata ada 14 pergerakan pesawat baik penerbangan domestik dan internasional setiap hari. Pesawat yang dilayani adalah jenis pesawat A320, CRJ1000, AT72, dan B737-500. Dengan pergerakan penumpang lebih dari 200 ribu penumpang. Target tahun ini dapat mencapai 250 ribu penumpang atau naik 60 persen dari tahun 2016,”  kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso.

Target tersebut segera akan menjadi kenyataan. Maklum, terhitung Jumat, 1 Desember 2017 Batik Air resmi meramaikan penerbangan di Bandara Silangit. Dengan menggunakan pesawat tipe Airbus A320-200 NEO yang dapat mengangkut 12 penumpang kelas bisnis dan 144 penumpang kelas ekonomi. Batik Air melayani rute penerbangan Soekarno Hatta – Silangit dengan frekuensi 1 kali per hari.

"Sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo dari bandara perintis menjadi bandara komersial tahun 2016 lalu, perkembangan Bandara Silangit memang sangat pesat. Apa lagi 1 Desember 2017 Batik Air juga telah membuka rute penerbangan Jakarta-Silangit," ujarnya.

 

Menurut Agus, peningkatan lalu lintas pesawat dan penumpang tersebut tentunya juga harus dibarengi dengan peningkatan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan Indonesia menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengawasan sehingga tiga hal tersebut dapat dilaksanakan dan ditingkatkan dengan baik.

"Kami siap mengawasi dan menjaga keselamatan penerbangan, tidak hanya di Silangit tapi juga di seluruh Indonesia. Bulan Oktober lalu kami baru menjalani audit keselamatan USOAP oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan kami mendapat nilai yang sangat bagus yaitu 81,15 persen. Nilai itu di atas rata-rata nilai negara-negara lain. Dan menandakan bahwa keselamatan penerbangan di Indonesia sangat baik," lanjut Agus Santoso.

Untuk itu Agus meminta semua pihak dapat bekerjasama demi meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan sesuai aturan-aturan penerbangan nasional dan internasional yang berlaku.Apa lagi Danau Toba sedang dikembangkan oleh Pemerintah sebagai salah satu obyek wisata internasional selain Bali.

Lebih lanjut Agus mengampaikan, maskapai internasional tidak perlu ragu-ragu untuk terbang ke Silangit. Begitu juga wisatawan asing agar tidak khawatir menggunakan pesawat untuk mengunjungi Danau Toba. "Kami akan jaga keselamatan  penerbangan di Silangit dengan SOP yang baik dan benar. Dengan demikian penumpang dan wisatawan juga akan merasa aman dan nyaman," pungkas Agus.

Mendengar ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut sumringah. Menurutnya dengan kesiapan semua pihak dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Silangit, tentunya akan meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba. Yang akhirnya berdampak baik dengan pertumbuhan ekonomi.

"Kalau sudah ada bandara pasti ada perpindahan orang dan barang. Dan jika ada pergerakan orang, maka akan ada pergerakan uang. Bila arahnya ke pariwisata, ini akan meningkatkan pendapatan perkapita, menaikkan devisa, dan menciptakan banyak lapangan kerja baru,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement