Sabtu 02 Dec 2017 15:47 WIB

TdL Resmi Digelar, Ratusan Pembalap Adu Kecepatan

Menpar Arief Yahya bersama Bupati Kuningan Acep Purnama meluncurkan Tour de Linggarjati di Balairung Soesilo Soedarman, Selasa (13/9).
Foto: Republika/Winda Destiana
Menpar Arief Yahya bersama Bupati Kuningan Acep Purnama meluncurkan Tour de Linggarjati di Balairung Soesilo Soedarman, Selasa (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Ajang balap sepeda yang juga bertujuan mengangkat potensi pariwisata Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Tour de Linggarjati (TdL) 2017 resmi dibuka. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membuka kegiatan yang dikuti 250 pembalap yang tergabung dalam 43 tim dari lima negara tersebut.

Ahmad Heryawan membuka kegiatan internasional ini di titik start di Lapangan Sepak Bola Desa Pancalang, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (1/12). Ajang yang mengsung tema Lintasi Alam, Kenali Budaya, Cintai Sejarah ini akan berlangsung hingga Ahad (3/12). 

Di hari pertama, para pembalap turun di nomor individual time trial dalam tiga kategori yaitu men/women youth (pemula), junior dan elite (profesional). Mereka beradu untuk menjadi yang tercepat. Melahap rute sepanjang 9,9 kilometer menuju lapangan parkir Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, sebagai titik finish.

Bagi masyarakat Kuningan, dan juga Indonesia pada umumnya, inilah salah satu gedung paling bersejarah di Indonesia. Di lokasi inilah tempat dilaksanakannya perundingan diplomatis antara Indonesia dan Belanda. Yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam sambutannya mengatakan, Tour de Linggarjati merupakan salah satu event kebanggaan masyarakat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kuningan. Event ini dikatakannya harus terus dilaksanakan setiap tahun agar dapat semakin meningkatkan potensi yang ada di Kabupaten Kuningan, khususnya pariwisata.

"Ini adalah event kebanggaan warga Jawa Barat. Saya dari pihak Pemda Jawa Barat dukung penuh Tour de Linggarjati sebagai agenda lomba balapan sepeda bertaraf Internasional di Kuningan," ujar Ahmad Heryawan.

Ia mengatakan, penyelenggaraan event ini selain juga dapat meningkatkan kesadaran berolah raga di masyarakat, juga membuat masyarakat semakin terbiasa dengan kehadiran masyarakat dari luar, khususnya wisatawan.

Di tempat yang sama, Bupati Kuningan Acep Purnama menuturkan, Tour de Linggarjati sebagai ajang promosi pariwisata dan olah raga. Dari ajang ini juga bisa menumbuhkan bibit-bibit baru atlet sepeda di Indonesia.

"Saya harap event ini mampu menjadi tempat promosi pariwisata Kabupaten Kuningan dan semoga menjadi kebaikan untuk menularkan rasa cinta dan bangga bersepeda. Tentu ajang ini bisa melahirkan bibit-bibit atlet pesepada berbakat dan berprestasi," kata Acep.

Ia mengatakan, penyelenggaraan event sport tourism berskala internasional ini adalah sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Kuningan di kancah nasional dan internasional.

"Juga memacu pembangunan infrastruktur daerah, membuka akses wilayah untuk pasar dan investasi, sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat melalui kegiatan pariwisata," ujarnya.

Pariwisata sendiri, ujar Acep, telah ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan. Tak ayal ke depannya akan banyak lagi event-event yang dapat mengangkat pariwisata Kabupaten Kuningan.

“Kami memiliki 14 objek wisata yang sudah tertata dan puluhan lainnya yang mempunyai potensi pengembangan, delapan event budaya tahunan, empat situs sejarah dan didukung oleh sarana akomodasi 37 hotel dan penginapan,” kata Acep Purnama.

Acep juga mengatakan, akses ke Kuningan saat ini sangat mudah setelah dibukanyanya Tol Cikapali (Jakarta-Kuningan hanya 3,5 jam). Ada Tol Cisumdawu dan segera dibuka Bandara Internasional Kertajati yang akan memudahkan wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kuningan.

“Melalui event ini kami berharap ini sebagai bagian dari investasi. Serta mengenalkan pariwisata Kuningan secara bertahap. Diharapkan dengan kesuksesan pelaksanaan Tour De Linggarjati juga menarik event-event internasional lainnya untuk dilaksanakan di Kabupaten Kuningan,” kata Acep Purnama.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, bahwa sport tourism merupakan bagian yang penting dalam mengembangkan potensi-potensi pariwisata dan kebudayaan yang ada di Jawa Barat.

"Sport tourism merupakan bagian penting dalam mengembangkan pariwisata di Kuningan. Salah satunya adalah melalui aspek media value, yang berguna untuk mempromosikan potensi-potensi pariwisata di Kuningan," ujar Esthy Reko Astuti didampingi Plt Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata, Hariyanto.

Penyelenggaraan event wisata olah raga TdL 2017 ini juga merupakan salah satu upaya yang efektif untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kuningan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Selama berlangsung TdL 2017 ditargetkan sebanyak 500 wisatawan nusantara (wisnus) dan 150 wisatawan mancanegara (wisman) akan berkunjung dengan total pengeluaran lebih dari Rp 2 miliar yang langsung dibelanjakan di tingkat masyarakat," kata Esthy Reko Astuti.

Urusan pariwisata, Kabupaten Kuningan memang memiliki banyak potensi. Mulai dari wisata sejarah seperti Gedung Pertemuan Linggarjati hingga wisata alam seperti Taman Nasional Gunung Ciremai dan deretan air terjun cantik. Kabupaten Kuningan juga dikenal dengan kelezatan kuliner khasnya seperti tapai ketan, jeniper dan lainnya. Kuningan juga dikenal dengan barang-barang kerajinan yang sangat indah.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi penyelenggaran Tour de Linggarjati 2017. Dengan alam yang indah, kekuatan wisata sejarah dan budaya yang tinggi, Kabupaten Kuningan dikatakan Menpar akan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan.

Terlebih dengan hadirnya Bandara Kertajati nantinya. Untuk itu Menpar mendorong untuk terus digelar event-event lainnya yang dapat mendongkrak pariwisata Kabupaten Kuningan.

“Kuningan beruntung memiliki keindahan alam yang indah itu bisa dijadikan suatu event internasional. Itu adalah promosi yang harus ditangani dengan baik,” jelas Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement