REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Indonesia kembali harum namanya di ajang festival dunia. Film The Seen and Unseen karya Kamila Andini dan Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak karya Mouly Surya menang sebagai film terbaik di TOKYO FILMeX 2017.
Menurut penyelenggara dan juri, memenangkan dua film sekaligus adalah sebuah fenomena. Setelah sekian lama tidak memutar film Indonesia, tahun ini ada dua film yang sangat istimewa dan berharga sehingga keduanya harus diapresiasi dengan sama.
Dengan memborong dua film sekaligus, menjadi prestasi bagi perfilman Indonesia. Kedua sutradara perempuan tersebut dapat menunjukan karya yang asli mengangkat kebudayaan Indonesia.
"Menonton The Seen and Unseen dan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak buat saya adalah perayaan terhadap keragaman sinema Indonesia," ujar Produser The Seen and Unseen Ifa Isfansyah melalui siran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/11).
Kedua film syarat muatan lokal itu, memang memilki bentuk dan cara bertutur yang sangat berbeda. Hanya saja, Ifa menjelaskan, jika film tersebut bisa menyapaikan kekuatan yang sama setelah menontonnya.
"Terima kasih atas apresiasi dari Tokyo Filmex. Kami sebelumnya sudah mendapat dukungan pembiayaan dari mereka sejak penulisan skenario. Penghargaan iniuntuk sinema Indonesia," kata Produser Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Rama Adi.
The Seen and Unseen juga baru saja dinobatkan sebagai Film Remaja Terbaik di Asia Pacific Screen Awards 2017. Film inimengisahkan Tantri (Thaly Kasih) dan Tantra (Gus Sena), kembar buncing (perempuan dan laki-laki), dalam menghadapi kehilangan melalui imajinasi anak-anak yang ditampilkan dengan tari dan juga nyanyian.
Bulan Desember 2017 mendatang The Seen and Unseen sudah bisa ditonton pertama kali di Indonesia dalam Jogja Asian Film Festival. Lalu akan tayang di bioskop-bioskop pada awal tahun 2018. Sedangkan Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak sedang tayang di bioskop-bioskop tanah air.