REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo ikut manortor dalam pesta adat putrinya Kahiyang Ayu dan sang suami, Bobby Nasution, Sabtu (25/11). Dia mengaku mempelajari tarian tortor Mandailing itu hanya dalam waktu sehari.
"Belajar satu hari. Sudah tahu dan ya karena ini sebuah budaya, sebuah acara adat yang harus kita ikuti," kata Jokowi usai acara di Bukit Hijau Regency, Kompleks Taman Setiabudi Indah, Medan, Sabtu (25/11).
Ditanya terkait sulit tidaknya belajar manortor, Jokowi hanya menjawab singkat. Dia mengaku telah mempelajari tarian tersebut. "Ya belajar ya," ujar dia.
Selain manortor, Jokowi juga memberikan Ajar Poda atau nasihat kepada Kahiyang dan Bobby hari ini. Tak hanya bahasa Indonesia, empat Ajar Poda ini juga disampaikan dalam bahasa Mandailing.
Dalam nasihat pertamanya, Jokowi menyampaikan pantun hangoluan teas hamatean. "Artinya apa, untuk hidup bahagia itu harus menjaga sopan dan santun. Kalau tidak menjaga sopan santun, malapetaka yang akan datang," kata Jokowi.
Nasihat kedua, suan tobu di bibir dohot di ate-ate yang artinya manis bukan hanya di mulut tapi juga di hati. Artinya, kebaikan yang dikatakan itu juga kebaikan yang dilakukan dengan sepenuh hati.
Selanjutnya, tangi di siluluton, inte di siriaon, artinya jika ada kemalangan walaupun tidak diundang maka keduanya tetap wajib datang dan menolong. Namun, jika ada kegembiraan maka mereka hanya wajib datang kalau diundang.
Terakhir, bahat disabur sabi, anso adong salongon. Kalimat ini bermakna, jika tidak menanam, kita tidak akan memetik hasilnya. Artinya, Bobby-Kahiyang harus banyak berbuat kebaikan agar menuai kebahagiaan.
"Jelas sekali pesan-pesannya di filosofi-filosofi tadi," ujar Jokowi.