Jumat 24 Nov 2017 12:36 WIB

Wonderful Indonesia Packages Sihir Melbourne Australia

Kemenpar gelar Wonderful Indonesia Packages 2017 di Melbourne, Aistralia.
Foto: Kemenpar
Kemenpar gelar Wonderful Indonesia Packages 2017 di Melbourne, Aistralia.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Cara cerdas dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya ini sukses menyihir Melbourne, Australia dengan paket wisata bertajuk Wonderful Indonesia Packages 2017.

Bertempat di Westfield Southland Melbourne, paket wisata yang disodorkan Kemenpar laris manis diserbu calon wisatawan mancanegara (Wisman) dari Australia.

"Respons pasar sangat bagus, karena harga sangat murah dan ini akan terus menjadi perhatian pengunjung Mall dan masyarakat Melbourne. Bayangkan saja, hanya dengan 1.189 dolar Amerika Serikat, sudah bisa ke Bali dan menginap selama tujuh malam di Bali. Ini cara sangat efektif sekali, kita tawarkan enam harga dengan destinasi yang berbeda-beda," ujar Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kemenpar Emil Hadi Ridwan.

Promosi bekerja sama dengan salah satu tour travel raksasa di Australia Helloworld itu digelar dari tanggal 20 November hingga 3 Desember 2017, mendatang. Rinciannya, kegiatan promosi dan penjualan terintegrasi berlangsung antara tanggal 20 November hingga 3 Desember 2017 dengan kegiatan aktivasinya berlangsung antara tanggal 20 hingga 26 November mendatang.

Menyempatkan hadir di acara tersebut perwakilan Kemenpar Priyantono Rudito (Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Strategis), Micky Irfandi (General Manager Garuda Indonesia Melbourne), dan Konjen Indonesia di Melbourne Dewi Safitri Wahab) serta Banga Malenia (Vice Consul Economy) di Westfield Southland Melbourne, Kamis, 23 November 2017.

Priyanto menambahkan, munculnya paket wisata yang murah meriah dan ditawarkan ke masyarakat Melbourne adalah bagian dari strategi Kemenpar berkoordinasi dengan Garuda Indonesia dan semua industri yang ada di Indonesia.

"Kami bersyukur akhirnya kami hadir langsung di pusat dan jantung originasi dan pasar utama pariwisata Indonesia. Karena Australia merupakan 10 persen berkontribusi dalam pencapaian target Wisman di tanah air kita. Nah ini sesuai dengan arahan pak Menteri Pariwisata Arief Yahya, kita integrasikan paket wisata yang dibuat dengan Helloworld melalui booth, offline dan dilayani langsung maupun online," beber pria yang biasa disapa Pri itu.

Kata Pri, ini merupakan implementasi dari strategic marketing yang diarahkan oleh Menpar Arief Yahya dimana membuat penawaran yang costumer tidak bisa menolaknya.

"Resepnya adalah dengan pendekatan utilisasi atau pemanfaatan idle capacity, jadi kita tahu untuk membuat over capacity diperlukan penawaran-penawaran yang menarik terkait dengan akses, amenitas dan atraksi. Akses kami bersyukur sudah bekerjasama dengan Garuda Indonesia, amenitas kita sudah berkoordinasi dengan Hotel-hotel di Bali dan Lombok serta atraksi juga sudah disiapkan di Bali dan Lombok," kata pria berkacamata itu.

Jadi setelah muncul idle capacity, maka kita bersinergi ketiganya dan bisa ditawarkan kepada wisatawan di Melbourne Australia ini. "Makanya muncullah paket-paket  yang bisa menarik minat wisatawan originasi unggulan di Australia ini. Kita lakukan ini di bulan November agar mereka di bulan Desember berbondong-bondong ke tanah air," kata Pri.

General Manager Garuda Indonesia Melbourne Micky Irfandi juga sangat sumringah dengan action yang dilakukan Kemenpar ini. Karena dengan paket tersebut, maka permintaan wisatawan akan semakin tinggi dan meningkat dari Melbourne ke Bali dan Lombok. "Bahkan saya sangat mengharapkan paket-paket ini terus berkesinambungan dari tahun ke tahun dan kami siap mendukung," kata Micky.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memang sangat konsentrasi dengan pasar Australia. Kata Arief, kegiatan Integrated Promotion sekaligus kerja sama inkind dengan Helloworld salah satu travel agent perjalanan terbesar Australia ini sebuah solusi cerdas.

"Target penjualan harus terealisasi dengan baik. Acara itu harus dapat meningkatkan penjualan paket-paket wisata ke destinasi di Indonesia. Mantan dirut Telkom itu menjelaskan, jumlah wisman Australia ke Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Dalam kurun waktu satu tahun, dari  2015 ke 2016 mengalami peningkatan sebesar 14 persen. Sebab, perlu upaya untuk meningkatkan kerja sama dengan travel agent besar (wholesaler) serta maskapai melalui joint promotion dan insentif untuk membuka rute penerbangan selain Bali dan Jakarta, demi memperluas akses wisman Australia ke destinasi di Indonesia selain Bali.

“Creating 10 Bali Baru menjadi program pemerintah untuk mengembangkan destinasi wisata di luar Bali. Para investor dan pebisnis Australia dapat berinvestasi di sektor pariwista bekerja sama dengan Indonesian counterparts, seiring kemudahan berinvestasi di Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement