Kamis 23 Nov 2017 11:09 WIB

Ngunduh Mantu Kahiyang Momentum Promosi Pariwisata Sumut

Iring-iringan kereta kencana yang akan membawa pasangan Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar melintas di Jalan Gagak Hitam, saat gladi resik, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/11).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Iring-iringan kereta kencana yang akan membawa pasangan Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar melintas di Jalan Gagak Hitam, saat gladi resik, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Kompleks Setia Budi Indah, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada 24-26 November memiliki arti penting bagi dunia pariwisata. Tanpa bermaksud menepikan nilai-nilai sakral di dalamnya, ngunduh mantu itu bakal menjadi ajang promosi yang tepat untuk pariwisata Sumut.

Salah satu yang paling nyata adalah wisata budaya. Dalam acara nanti, keluarga Jokowi akan diarak menggunakan sado dari gedung Medan International Convention Center (MICC) menuju lokasi resepsi. “Sangat pariwisata!” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya. 
 
“Sama dengan prosesi pernikahan di Solo lalu, semua yang berunsur cultural Jawa dan sangat pariwisata dipromosikan dengan serius. Pak Presiden Jokowi sangat sadar promosi pariwisata,” kata Menpar Arief. 
 
Kahiyang dan Bobby akan menaiki becak motor yang sudah dihias. Simulasi kirab budaya pun sudah digelar aparat gabungan TNI dan Polri, Selasa (21/11). Kirab dimulai di gedung MICC menuju lokasi resepsi melalui ring road yang berjarak sekitar dua kilometer. Paulus bahkan tidak segan-segan mencoba sado dan mengikuti arak-arakan dalam geladi bersih itu.
 
Pelaminan adat Mandailing yang digunakan saat acara mangalehen marga atau pemberian marga kepada Kahiyang, Selasa (21/11). (foto: ist)
 
Sementara itu, Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Pol Zulfikar yang berperan sebagai Jokowi juga menaiki sado.
Paulus mengatakan, ngunduh mantu Kahiyang-Bobby akan menampilkan kebudayaan Sumut.
 
“Kami bersepakat rangkaian perkawinan yang ada unsur budaya. Sangat membahagiakan ada penampilan adat budaya. Artinya, budaya milik bangsa di Sumut harus ditampilkan,” ucap Paulus.
 
Kirab budaya juga melibatkan 15 delman yang khusus didatangkan dari Berastagi, Kabupaten Karo. Salah satu kusir bernama Santo Sembiring mengaku sangat bangga bisa dilibatkan dalam acara besar itu.
 
“Dengan dilibatkan dalam pesta ini, paling tidak kami berkesempatan mempromosikan wisata Berastagi. Sekalian kami bisa promosikan sado Berastagi, Bang,” kata Santo.
 
Sementara itu, Jokowi dan Iriana juga diagendakan menaiki shuttle car bermotif ulos. “Shuttle car sudah dimodifikasi. Seluruh bodi dipasang stiker motif ulos Mandailing. Normalnya muat sepuluh orang. Namun, ada permintaan dipasang meja di tengah. Muatnya jadi enam orang,” ucap Manajer Operasional Ring Road City Walks Abu Bakar Sidik.
 
Dia menambahkan, shuttle car itu memiliki nilai budaya dan nasionalisme. Sebab, di bagian depan kendaraan dipasang simbol Garuda berwarna emas.
 

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement