REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK - Anda yang ingin berlibur ke Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal Desember nanti berkesempatan mengikuti agenda sport tourism yang sangat meriah. Namanya Hijab Run 2017 yang akan dihelat pada 10 Desember. Event yang baru kali pertama digelar itu merupakan inisiatif dari Dinas Pariwisata NTB.
Para peserta akan berlari sejauh tiga kilometer melewati sepuluh perkampungan di kawasan Kota Tua Ampenan, Mataram. Menurut rencana, event dimulai di Taman Jangkar. Setelah itu, para peserta akan mengelilingi Kota Tua Ampenan dan finis di kawasan Pantai Ampenan atau kembali ke Taman Jangkar.
Kota Tua Ampenan sendiri sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dengan bangunan-bangunan tua di dalamnya. Kawasan itu memiliki keunikan tersendiri karena didiami suku Sasak, Banjar, keturunan Arab, dan Tionghoa.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, pihaknya menargetkan sepuluh ribu peserta dalam event itu. Dispar NTB memiliki alasan tersendiri menargetkan sepuluh ribu peserta. Mereka ingin memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) yang dipegang Padang. Sebelumnya, Padang berhasil menggaet 7.500 peserta saat menggelar hijab run beberapa waktu lalu.
"Hijab Run 2017 akan dijadikan salah satu ikon sport tourism di NTB yang sudah identik dengan destinasi wisata halal," ujar Faozal, Kamis (16/11).
Dia menambahkan, Hijab Run akan menjadi kalender tahunan untuk mempromosikan pariwisata NTB. Menurut Faozal, para peserta juga akan membawa kantong untuk memungut sampah di jalan. Faozal mengajak hijabers, baik warga NTB maupun wisatawan untuk ambil bagian dalam event itu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Husnanindiaty Nurdin optimistis target sepuluh ribu peserta bakal terwujud.
Sampai saat ini, komunitas hijab, kelompok dan organisasi wanita, perwakilan pemerintah daerah (pemda), serta pelajar di kota dan kabupaten di NTB bakal ambil bagian.
"Animo keterlibatan peserta dari daerah sudah sangat banyak. Saya pikir peserta akan lebih dari sepuluh ribu," kata Husnanindiaty.
Terpisah, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Mataram Yusril Arwan mengatakan, sport tourism itu menjadi jurus ampuh untuk mempromosikan pariwisata. Pihaknya pun mendukung event itu. Salah satu wujud dukungan itu adalah berkoordinasi dengan pemerintah kota (pemkot) untuk mempersiapkan berbagai fasilitas.
Yusril mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengerahkan para siswi mengikuti event itu. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan terkait penataan pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Ampenan yang saat ini sedang direvitalisasi.
Tak hanya itu, Dinas Perhubungan juga akan dilibatkan untuk melakukan rekayasa lalu lintas selama event berlangsung. "Kami ingin kegiatan tersebut bisa berjalan lancar dalam kondisi aman dan nyaman. Sebab, ini menjadi pertaruhan untuk kegiatan di tahun-tahun yang akan datang," ujar Yusril.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif, kegiatan itu. “Semakin memperkuat ada halal destination di NTB. Tiga kota di Indonesia yang sedang dikembangkan wisata halal yamh sering disebut family friendly itu,” kata Arief Yahya.