Selasa 21 Nov 2017 09:13 WIB

Pemberian Marga Kahiyang Diharap Perkenalkan Adat Mandailing

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana di luar lokasi acara Mangalehan Marga atau pemberian marga kepada Kahiyang Ayu di kediaman paman Bobby Nasution, Selasa (21/11)
Foto: Issha Harruma/Republika
Suasana di luar lokasi acara Mangalehan Marga atau pemberian marga kepada Kahiyang Ayu di kediaman paman Bobby Nasution, Selasa (21/11)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, akan diberi marga Siregar, Selasa (21/11). Acara yang dalam adat Mandailing disebut mangalehan marga ini diharap dapat menunjukkan kayanya budaya Sumatra Utara.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin yang hadir dalam acara adat tersebut. Eldin berharap acara pemberian marga yang dimulai pagi ini dapat berjalan dengan baik. "Kalau mendapat gelar marga, beliau sudah menjadi warga Sumut. Jadi budaya ini harus lebih dikenal masyarakat luas," kata Eldin, Selasa (21/11).

Kediaman paman Bobby, Doli Sinomba Siregar, di Jalan Suka Tangkas, Medan Johor, menjadi lokasi digelarnya acara mangalehan marga. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pengamanan di lokasi telah diperketat sejak pagi. Para tamu yang hadir harus melewati pintu pemindai (security door) yang dijaga petugas keamanan.

Tak hanya itu, satu per satu tamu undangan yang akan masuk ke lokasi juga diperiksa dengan menggunakan metal detector. Tas mereka diperiksa dan tidak dibolehkan membawa alat tajam, korek api gas dan sebagainya.

Doli merupakan kakak laki-laki dari ibu Bobby, Ade Hanifah Siregar. Dalam adat Mandailing, Bobby memanggil Doli dengan sebutan tulang (paman). Dia pun menjadi pihak yang bertanggung jawab memberikan marga sehingga acara tersebut digelar di rumahnya.

Penabalan marga ini dilakukan karena Bobby menikahi Kahiyang yang bersuku Jawa dan tidak mempunyai marga. Dalam adat Mandailing, seorang pria yang menikahi perempuan di luar suku harus disematkan marga ibu kandung si pria. Selain agar pesta adat bisa digelar, pemberian marga juga dilakukan agar kedudukan Kahiyang dalam lembaga adat menjadi jelas.

Tak hanya keluarga, acara pemberian marga Siregar kepada Kahiyang juga dihadiri para pengetua adat dan raja-raja Mandailing, terutama dari marga Nasution dan Siregar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement