Senin 20 Nov 2017 15:49 WIB

Festival Bahari Momentum Dorong Percepatan Wisata Maritim

Bupati Alor Amon Djobo (kiri) dan Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) saat peluncuran Festival Adventure Indonesia dan Festival Bahari Alor 2015
Foto: ist
Bupati Alor Amon Djobo (kiri) dan Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) saat peluncuran Festival Adventure Indonesia dan Festival Bahari Alor 2015

REPUBLIKA.CO.ID, ALUR -- Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup pesta rakyat, Festival Bahari Alor 2017 selama dua hari mulai 17 sampai 19 November di Lapangan Mini Kalabai.

Performa pedangdut ibukota, Fitri Carlina menutup Festival Bahari 2017. Selain aksi Fitri, sejumlah kegiatan bernuansa bahari mewarnai event ini seperti lomba layar, dayung dan perahu hias. Peserta ini datang dari

komunitas bahari dari Pulau Alor Besar dan Kecil.

Agar semakin meriah dan menarik minat, panitia menyelipkan lomba kuliner berbahan dasar ikan. Sebanyak, 17 penggerak PKK dari seluruh Kabupaten Alor ambil bagian dalam kompetisi masak-memasak "mama-mama".

Malam puncak Festival Bahari Alor sekaligus menjadi ajang bagi-bagi hadiah kepada para peserta dengan total lebih dari Rp 10 juta ini. Bupati Alor, Aman Djobo menilai, Festival Alor ini menjadi momentum tepat bagi pemerintah daerah untuk mendorong percepatan pembangunan di Alor. Menurut dia, Alor kaya dengan destinasi bahari melimpah, mulai dari bawah air sampai gugusan kepulaun kecil.

Menurut Djobo, kunjungan wisatawan ke Alor mencapai seribu lebih, baik wisatawan asing maupun mancanegara. Data Dinas Pariwisata  Alor mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi wisata di Kabupaten Alor dan pulau-pulau kecil lain selama 2016 mencapai sekitar 1.577 orang.

“Namun kami masih kesulitan mengembangkan potensi wisata karena kesulitan akses infrastruktur dan fasilitas pendukung pariwisata,” ujar Djobo.

Berangkat dari fakta tersebut, dia meminta pemerintah pusat lebih memperhatikan Alor , agar wisata di Bumi Kenari bergerak maju dan menghidupkan perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.

“Ini menjadi tantangan bagi kami pemerintah daerah untuk memajukan sektor pariwisata dan kami akan bangun secara bertahap bersama instansi-instansi terkait,” sambung Djobo.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuti puas dengan Festival Bahari Alor. Event ini sebagai sarana untuk mendongkrak pamor Alor sebagai destinasi wisata bahari di Surga Timur Bahari ini, terutama wisata bawah air.

“Alor destinasi wisata diving populer di Indonesia. Potensi surga bawah laut ini masih sangat besar dan bisa menjadi masa depan sektor pariwisata maritim Indonesia,“ ujar Esthy didampingi Kabid Perancangan  dan kerja sama Kemenpar RI, Widodo.

Setidaknya, terdapat 50 tempat menyelam di Pulau Alor membentang dari Pulau Pantar dan 20 spot menyelam di Alor masuk dalam daftar titik menyelam terbaik di dunia. Bahkan, Taman Laut Selat Pantar salah satu spot paling indah, bahkan sebanding dengan Laut Karibia di dekat Amerika Tengah.

Pada 2016 lalu, Alor menjadi destinasi wisata menyelam terbaik di Indonesia. Data dan fakta tersebut membuat potensi keindahan alam di Alor sukses mengambil hati para wisatawan nusantara maupun mancanegara. “Sehingga tidak heran Alor meraih beberapa prestasi di bidang pariwisata seperti meraih obyek wisata kategori tempat menyelam terpopuler di Indonesia,” ujar Widodo menambahkan.

Sementara itu, terpisah, Menteri Pariwisata,Arief Yahya berkomitmen mendorong promosi berkesinambungan wisata bahari seperti di Alor lebih populer. Festival ini bisa mempercepat perkembangan pariwisata Alor, surga diving. "Sekaligus mempersiapkan Alor sebagai tujuan wisata baru di NTT," kata Arief.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement