REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Citra pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukan tren yang positif sejak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pencapaian demi pencapaian terus diraih NTB. Baik kalangan tua dan muda di Mandalika kini sudah terkena "demam" pariwisata, yang berujung pada peningkatan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faishal mengatakan, pencapaian apik sektor pariwisata NTB yang mulai dikenal wisawatan, dimulai dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di bawah komando Arief Yahya yang menjadikan Mandalika salah satu dari 10 destinasi prioritas. Hal itu membuat NTB terus menjadi pembicaraan para travellers baik domestik maupun mancanegara.
"Ada tiga momentum strategis pariwisata yang berhasil dilakukan NTB sehingga berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan. Sekarang semua lapisan masyarakat baik yang tua dan muda makin optimistis pariwisata NTB akan mensejahterakan," ujar Hadi, Jumat (17/11).
Ketiga momentum itu ialah peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada 2016, serta peresmian kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika pada Oktober 2017. Bahkan, ketiga perhelatan akbar ini dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
"Yang masih hangat, ialah peresmian KEK Mandalika, di mana Jokowi menyempatkan diri ngevlog bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi di Pantai Kuta Mandalika yang menjadi lokasi utama dari kawasan yang digadang-gadang sebagai The Next Nusa Dua," ujar Hadi.
Hadi menilai, kesuksesan tiga acara besar itu terbukti menyedot perhatian publik tentang potensi wisata NTB, khususnya di Pulau Lombok. Langkah cerdik memanfaatkan momentum ini merupakan kepiawaian yang kongkrit dari Pemprov NTB yang dengan apik berkolaborasi dengan Kemenpar dalam pengembangan sektor pariwisata.
"Keseriusan Pemprov NTB didukung Kemenpar begitu terlihat dalam pengembangan pariwisata, dengan memberikan dukungan besar, baik dari sisi promosi maupun penguatan destinasi," cetus Hadi.
KEK Mandalika ini digadang-gadang bakal menjadi langkah awal dari serangkaian program besar dalam rangka mewujudkan pariwisata Indonesia yang kuat, sekaligus memberikan efek kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Setelah beroperasi, kawasan ini diprediksi mampu memberdayakan tenaga kerja hingga 58 ribu orang. Investasi yang masuk pun diperkirakan lebih dari Rp 13 triliun.
“Masyarakat akhirnya menyimpulkan bahwa ada tiga orang paling penting dan berjasa dalam hal ini adalah Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi. Tiga figur fenomenal ini kelak akan dikenang dan menjadi catatan sejarah pariwisata dan perekonomian NTB dan Indonesia. Bayangkan Lombok bisa masuk investasi Rp 13 triliun dan Mandalika akan menyerap 58 ribu tenaga kerja tentu ini jauh diatas ekspektasi publik pariwisata Lombok,” paparnya.
Namun, Hadi mengingatkan kepada seluruh elemen di NTB tetap berfokus mempersiapkan diri menyambut jumlah tamu yang diproyeksikan datang lebih banyak seiring perkembangan KEK Mandalika. Sebab kawasan ini ditargetkan menawarkan dua ribu kamar hotel anyar dengan pemandangan indah di Pantai Kuta Mandalika pada 2019.
"Jangan sampai saat wisatawan itu sudah benar-benar datang namun kita belum siap. Hal ini juga menjadi perhatian khusus PHRI yang terus meningkatkan sinergitas dengan para stakeholder," papar Hadi.
Pun dengan sektor bandara, yang menurut Hadi juga ikut bersiap melihat animo wisatawan yang datang ke Lombok terus mengalami lonjakan. Dikatakannya, pengembangan bandara di NTB harus terus dilakukan hingga bandara NTB menyerupai yang ada di Bali.
"Yang lebih penting sekarang ialah tingkatkan landasan kita, karena kemarin tiga penerbangan dari Malaysia (ke Lombok) banyak yang tidak dapat tiket. Bandara harus terus dikembangkan minimal harus bisa menyerupai yang ada di Bali," pungkasnya.
Saat ini KEK Mandalika sudah semakin siap menyambut para wisatawan yang datang. Kawasan ini menjadi kian mudah diakses karena telah dibangun jalan langsung yang berjarak hanya 30 menit dari Bandara Internasional Lombok.
KEK Mandalika terbentang luas 1.034 hektar, dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan. Kawasan ini ditandai dengan berdirinya Monumen Putri Mandalika yang ada di Pantai Seger.
Selain pantai-pantai indah nan mempesona, saat mengeksplor alam Mandalika yang tak boleh dilewatkan Bukit Merese. Dan jangan lupa pula untuk singgah di Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, beroperasinya KEK Mandalika bakal menjadi momentum yang kuat dalam memastikan langkah pariwisata menjadi leading sektor perekonomian nasional.
"Saya semakin yakin, pariwisata Indonesia akan semakin kuat, bahkan bisa menjadi yang terhebat dan terbesar di dunia. Karena ada CEO commitment, atau komitmen Pak Presiden," ujar Menpar Arief Yahya.
Ukurannya jelas. Potensi pariwisata Indonesia sangat bagus, natural and cultural resourcher selalu top 20 dunia. Nilai competitiveness atau daya saing alam dan budaya Indonesia sangat kuat.
"Mandalika merupakan satu dari 10 Bali Baru yang sudah ditetapkan pemerintah. Dengan bakal tumbuh dan berkembangnya 'Bali-Bali Baru' ini bisa dibayangkan bagaimana pariwisata Indonesia dapat melesat tinggi," kata Arief Yahya.
sumber : Kemenpar
Advertisement