REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Mataram, Yusril Arwan mengatakan, kegiatan "hijab run" yang akan dilaksanakan pada 10 Desember 2017 menjadi salah satu event promosi pariwisata halal di Mataram.
"Kegiatan yang digagas Dinas Pariwisata Provinsi NTB ini sangat mendukung pemerintah kota dalam mempromosikan objek wisata kota tua Ampenan," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, NTB, Jumat.
Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi terhadap pemerintah provinsi yang memilih Kota Mataram sebagai pusat kegiatan "hijab run" yang rencananya diikuti 10 ribu peserta dan akan memecahkan MURI. Sebagai bentuk dukungan menyukseskan kegiatan yang baru pertama dilaksanakan di daerah ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kota untuk mempersiapkan beberapa fasilitas.
"Pada prinsipnya kami siap memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan dan tugas pokok kami," katanya.
Salah satu dukungan untuk menyukseskan kegiatan tersebut adalah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengarahkan para pelajar perempuan ikut serta menyemarakkan kegiatan tersebut. Di samping itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan terkait dengan penataan pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Ampenan yang saat ini sedang direvitalisasi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait dengan kebersihan sejumlah jalur yang akan dilalui, termasuk Dinas Perhubungan agar melakukan rekayasa lalu lintas serta organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya. "Kami ingin kegiatan tersebut bisa berjalan lancar dalam kondisi aman dan nyaman, sebab ini menjadi pertaruhan kita untuk kegiatan di tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.
Menurut rencana peserta "hijab run" akan melakukan "start" di Taman Jangkar Ampenan, kemudian mengelilingi kota tua Ampenan dan "finish" antara di kawasan Pantai Ampenan atau kembali ke Taman Jangkar. "Kegiatan 'hijab run' akan dirangkaikan juga dengan aksi bersih-bersih di kawasan kota tua Ampenan," katanya.