Rabu 15 Nov 2017 18:43 WIB

Marcella Zalianty Angkat Kisah Malahayati ke Layar Lebar

Keumalahayati
Foto: admiral183-atjeh.blogspot.com
Keumalahayati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris sekaligus Ketua Umum Parfi ’56 Marcella Zalianty merasa sangat penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk mengenal pahlawan nasional asal Aceh Laksamana Malahayati. Menurutnya Malahayati sosok perempuan yang mampu membuktikan keberanian dan kecerdasannya dengan menjadi laksamana perempuan pertama di dunia perang modern.  

Hal itu diungkapkan Marcella saat memberikan sambutan dalam syukuran penetapan Malahayati sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah 10 November kemarin. Acara yang diinisiasi Panglima TNI, Jendral TNI Gatot Nurmantyo melalui Kodam Iskandarmuda ini digelar bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Aceh.   

"Laksamana Malahayati memberi pelajaran kepada kita bahwa kita khususnya perempuan Indonesia memiliki gen patriot yang pemberani dan cerdas dalam menghadapi persaingan global," ungkap Marcella seperti dikutip dari keterangan pers diterima Republika.co.id, Rabu (15/11).

Menurut Marcella, sosok Pecut Meurah Keumalahayati memberikan pelajaran sangat berharga bagi generasi muda. Apalagi bagi mereka yang saat ini menurun kepercayaan dirinya terhadap bangsa akibat persaingan global.

"Laksamana Malahayati hadir sebagai perempuan indonesia yang menjadi perhatian dunia. Bukan hanya kehebatan mereka mengusir penjajah akan tetapi kehebatan ia dalam berdiplomasi serta ilmu pengetahuan saat itu," ujar Marcella dengan semangat.

Marcella pun menyatakan terdorong untuk mengangkat kisah Malahayati ke layar lebar. Dengan bendera Keana Films dan berkolaborasi bersama TNI, ia akan mencoba mengangkat kisah Malahayati ke dalam sebuah film bernuansa nasionalisme. Tujuannya, agar bisa menjadi media pembelajaran generasi muda dalam mengenalkan perjuangan Laksamana Malahayati.

Malahayati menempuh perjalanan panjang sebagai Laksamana Perempuan Pertama di dunia perang modern. Ia memulai pendidikannya di Akademi Militer Ma’had Baitul Makdis yang merupakan hasil kerja sama dengan Turki. Ia bangkit dari kehilangan suaminya dengan membentuk pasukan Inong Balee sehingga menjadi pasukan elit yang kemudian berhasil menghalau Belanda dengan terbunuhnya Cornelis de Houtmen di tangan Malahayati.

Malahayati juga pernah membangun kerja sama-kerja sama diplomasi. Sosok perempuan ini juga dikenal piawai dalam menyusun strategi, di antaranya dalam peperangan melawan Portugis di berbagai pertempuran termasuk pertempuran besar pada tahun 1606 melawan Portugis dibawah pimpinan Afonso de Castro.

Malahayati merupakan satu dari empat tokoh yang resmi mendapat gelar pahlawan nasional dari Pemerintah pada tahun ini. Penganugerahan diberikan dalam rangka Hari Pahlawan Nasional 2017. Selain Malahayati, Gelar Pahlawan Nasional juga diberikan kepada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran Pane dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement