Rabu 15 Nov 2017 15:52 WIB

Ikut Anjuran Menpar, Dispar NTT Luncurkan Laman Wisata

Wisata Wae Rebo, Flores, NTT
Foto: florestourism.com
Wisata Wae Rebo, Flores, NTT

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tak pernah lelah mendorong daerah menerapkan prinsip go digital untuk memajukan industri pariwisata. Terbaru, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti saran Menpar dengan meluncurkan dua laman khusus pariwisata.

 

Menteri asal Banyuwangi, itu selalu mengatakan bahwa saat ini bukan yang kuat akan mengalahkan yang kecil. Namun, yang cepat akan menggilas yang lambat. Hingga kini, banyak daerah yang sudah mempraktikkan jurus Menpar Arief Yahya itu. Bekerja sama dengan Mandiri Global Media, Dispar NTT meluncurkan dua laman teranyarnya, Jumat (10/11). Dua laman itu adalah www.dispar.nttprov.go.id dan www.newtourismterritory.com.
 
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, dua laman itu merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat, khususnya wisatawan. "Dari kementerian (Kementerian Pariwisata) sudah perintahkan kepala dinas seluruh Indonesia untuk strategi marketing pariwisata berbasis digital. Saat ini, peran teknologi memang sangat besar,” kata Marius.
 
Menurut Marius, kemajuan teknologi memang menuntut pihaknya untuk mengembangkan pariwisata berbasis digital. Dia menambahkan, dua laman khusus pariwisata itu menandai dimulainya promosi berbasis digital sebagai sebuah strategi pemasaran.
 
Dia berharap dua laman itu memudahkan wisatawan mendapatkan berbagai informasi saat menghabiskan waktu di NTT. “Ini semua untuk kemudahan pengembangan pariwisata ke depan. Kami punya mimpi semua pengelolaan pariwisata berbasis digital,” ujar Marius.
 
Ke depan, pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap Dispar di 22 kabupaten/kota, pegiat pariwisata, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies/Asita).
 
Selain itu, pihaknya juga akan terus memperbarui isi laman tersebut untuk memanjakan wisatawan. Salah satunya terkait event pariwisata di NTT. “Kami ingin NTT menjadi dunia 'gaduh' di bidang pariwisata. Tidak hanya tentang destinasi wisata, tetapi juga event yang digelar,” kata Marius.
 
Terkait “kegaduhan” di dunia maya, Marius juga mengajak masyarakat mengunggah keindahan destinasi wisata dan event di NTT ke media sosial (medsos). Menurut Marius, medsos memiliki peran besar untuk memviralkan keindahan destinasi maupun event pariwisata. Dengan begitu, wisatawan akan tertarik mengunjungi NTT.
 
"Ayo ramai-ramai menjadi tenaga pemasaran dan promosi pariwisata dengan meng-upload semua tempat wisata yang dikunjungi ke Facebook atau medsos lainnya," ujar Marius.
 
Di sisi lain, Direktur Mandiri Global Media Piter J. Manuk mengatakan, dua laman itu memiliki perbedaan dari sisi konten. Situs www.dispar.nttprov.go.id menampilkan berita, event, serta identitas Dispar. Sedangkan www.newtourismterritory.com menampilkan semua objek wisata di NTT. Laman itu juga memajang kuliner, jumlah dan tarif hotel, biaya transportasi antardaerah, dan jenis transportasi yang digunakan menuju destinasi wisata.
 
Sementara itu, Ketua Asita NTT Mans Betekeneng mengapresiasi langkah Dispar meluncurkan dua laman anyar. Namun, dia juga meminta Dispar NTT memperhatikan destinasi yang dipromosikan.
 
Mans meminta Dispar NTT mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian destinasi wisata. Secara khusus, dia menyinggung tentang kebersihan di objek wisata.
 
“Pengalaman kami meng-handle paket wisata, banyak keluhan wisatawan bahwa promosinya lebih indah dari aslinya. Harus libatkan semua pihak dan dinas terkait di kabupaten, terutama sanitasinya,” kata Mans.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement