REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Alika Islamadina punya impian yang besar dalam perkembangan dunia fashion. Ia berharap suatu saat perkembangan dunia digital dan teknologi informasi dapat mempermudah seseorang dalam mendesain dan memproduksi satu produk fashion. Yakni dengan teknologi 3D printing.
Hal tersebut dikatakan Alika saat menjadi spoke person di ajang Democracy of Centennial (DOC), beberapa waktu lalu.
"Fashion industry itu adalah industri yang limbahnya cukup besar, termasuk di dunia. Siapa tahu kita bisa mengurangi itu dengan 3D printing, tapi untuk baju," ujar Alika.
Wanita yang baru saja menyelesaikan kuliah S1 di Universitas Indonesia ini mengatakan, dengan teknologi tersebut nantinya limbah di industri fashion dapat berkurang. Selain itu juga mempermudah dalam produksi satu produk fashion.
"Jadi kita misal hari ini ingin baju seperti apa ya tinggal print, besok mau pakai aksesoris apa ya tinggal print. Kan sekarang sudah ada ya 3D printing, tapi bukan untuk fashion," ujarnya.
Ia pun berharap dengan perkembangan teknologi, idenya ini suatu saat bisa terwujud. Saat ini, ujar Alika, ia tengah menjajaki untuk terjun ke dunia fashion.
"Aku kepikiran karena industri fashion adalah industri yang besar banget. Salah satu industri kreatif yang sekarang juga lagi maju banget ya dan kayaknya konsumennya juga banyak banget. Jadi menarik aja gitu kayaknya untuk didalami," ujar Alika.
Democracy of Centennial (DOC), Sejuta Ide Seabad Indonesia! adalah satu project yang diinisiasi PT Telkom Indonesia yang mengajak para generasi Z untuk mengembangkan ide kreatif ke dalam Movie Making Project, Democracy of Centinennial.
Ide-ide kreatif mengenai seperti apa keinginanmu untuk di Indonesia pada tahun 2045. Nantinya ide kreatif tersebut akan dikurasi oleh para ahli di dunia perfilman Tanah Air.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
