REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Peristiwa meninggalnya model berusia 14 tahun bernama Vlada Dzyuba belum lama ini membuat agensi yang menaunginya angkat bicara. ESEE Model Management menjelaskan alasan mengizinkan model di bawah umur untuk bekerja. Menurut agensi, permintaan model dengan wajah imut atau baby face semakin meningkat di industri fesyen.
Oleh karena itu, model-model berusia belia yang masih duduk di bangku SMA atau universitas banyak direkrut. Pada Selasa (31/1) Presiden ESEE Johney Zheng mengatakan kepada AFP bahwa Dzyuba adalah model termuda di agensinya. Keberadaannya merupakan tren baru di dunia fesyen.
"Wajahnya terlihat muda karena ia adalah generasi baru. Brand fesyen menginginkan model yang terlihat muda karena konsumen mereka adalah orang-orang muda," katanya dikutip dari laman Channel News Asia.
Zheng menyebut Jepang adalah salah satu negara yang terobsesi dengan para model yang berusia remaja. Di Negeri Sakura, model berwajah imut sangat populer. Zheng menuturkan sebagian besar model ESEE berusia 18 tahun atau lebih tua. Agensi ini merekrut Dzyuba karena ia pernah punya pengalaman kerja ke luar negeri yakni ke Taiwan, pada awal tahun ini. Menurut Zheng, meski masih berusia 14 tahun Dzyuba punya kepribadian yang mirip dengan anak berusia 16 tahun.
"Berkaca dari kasus ini agensi akan berfikir dua kali jika akan merekrut model-model di bawah umur. Risiko yang dihadapi terlalu tinggi, ke depan kami akan instruksikan kepada tim agar tidak mengambil model yang usianya belum genap 16 tahun," imbuhnya.
Zheng dan Carrie Fang, selaku founder dan pemilik agensi ESEE juga membantah memberikan upah tak layak kepada Dzyuba. Selama ini media memberitakan sang model hanya dibayar delapan dolar per hari dan meninggal kelelahan karena menjalani sesi foto sepanjang 13 jam. Namun mereka menolak menjelaskan detil berapa gaji yang dibayarkan kepada Dzyuba dan model-model remaja lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
