REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film animasi Coco besutan Disney-Pixar akan tayang di bioskop Indonesia mulai 24 November 2017. Film yang sarat dengan budaya Meksiko itu mengisahkan petualangan Miguel, anak laki-laki berusia 12 tahun yang memperjuangkan cita-citanya sebagai pemusik.
Disutradarai oleh Lee Unkrich dengan produser Anderson, Coco akan menghadirkan komposisi lagu dari para musisi hebat seperti Michael Giacchino, Kristen Anderson-Lopez, Robert Lopez, Germaine Franco, dan Molina. Selain jajaran musisi kondang, berikut lima hal menarik lain dari film Coco.
Rintangan menjadi pemusik
Meskipun keluarganya melarang untuk bermain musik, Miguel tetap bercita-cita menjadi pemusik andal seperti idolanya, musisi legendaris Meksiko, Ernesto de la Cruz. Sementara, Coco atau Mam Coco adalah nama dari nenek buyut Miguel yang selalu mendengar petualangannya.
Dua dunia berbeda
Coco menampilkan dua dunia berbeda, "Land of the Living" dan "Land of the Dead". Miguel dan keluarganya berasal dari Santa Cecilia, kota fiksi menawan yang berada di "Land of Living", tetapi sebuah momen ajaib membuat Miguel menjadi manusia pertama yang mengunjungi "Land of the Dead".
Perayaan Dia de Muertos
Film yang kental dengan budaya Meksiko ini mengangkat tradisi Dia de Muertos untuk menghormati dan mengenang kembali memori dari anggota keluarga yang telah berpulang. Dalam film, dunia nyata dan dunia kematian bersatu secara magis menjadi penuh warna, musik, dan kebahagiaan.
Riset sejak 2011
Riset untuk film Coco dimulai sejak 2011 dengan kunjungan ke Meksiko dan kolaborasi bersama tim konsultan budaya untuk detail cerita. Kru film mengunjungi museum, pasar, plaza, gereja, hingga kuburan di Meksiko untuk inspirasi menciptakan kota fiksi Santa Cecilia secara akurat.
Film Pendek Olafs Frozen Adventure
Penayangan Coco akan didahului pemutaran film pendek Olafs Frozen Adventure. Tayangan berdurasi 21 menit itu akan menceritakan petualangan para karakter favorit dari film Frozen dalam petualangan tradisi keluarga di hari raya.