REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Traveling menjadi aktivitas yang kian diminati dewasa ini terlebih di kalangan kaum milenial. Rupanya tren ini tak lepas dari pengaruh media sosial. Sebuah studi menyebut salah satu alasan mengapa seseorang ingin bepergian karena ia merasa iri dengan foto-foto liburan kawannya yang diunggah di media sosial.
Hasil studi lain mengatakan, sebenarnya motif orang-orang pergi berwisata dan mengunggah foto adalah demi mendapatkan love di Instagram. Dikutip dari laman Travel and Leisure. Para peneliti dari University of Georgia mensurvey 758 orang mengenai traveling ke Kuba.
Studi ini bertujuan mengetahui bagaimana pengalaman wisata di media sosial memengaruhi keputusan orang untuk memilih destinasi berlibur. Kuba dipilih karena belum banyak warga negara AS yang belum mengunjungi negara ini.
Responden yang mempedulikan reaksi teman-temannya di media sosial mengatakan ingin dan merencanakan wisata ke Kuba tahun depan. Sebaliknya, mereka yang tidak terlalu peduli dengan unggahan dan love di Instagram menyatakan akan pergi ke Kuba dalam waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan.
"Para traveler menyadari nilai di media sosial dari aktivitas traveling dan tidak semua tujuan wisata punya nilai yang sama di hadapan media sosial," demikian laporan yang ditulis oleh para peneliti.
Studi juga mengulas tentang 'bandwagon effect' dan 'snob effect' di ranah media sosial. Kedua faktor inilah yang disebut memengaruhi keputusan seseorang memilih tempat berlibur. Preferensi warganet dalam menentukan destinasi liburan diyakini dapat mengangkat citra pariwisata setempat.
Orang-orang yang terkena 'snob effect' alias efek menyombongkan diri cenderung memilih lokasi wisata yang eksklusif dan unik demi alasan prestis. "Hasil foto-foto liburan akan membuat yang melihat terkesan dan menaikkan status di media sosial," demikian hasil analisis penelitian.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Georgia, kondisi demikian akan membawa efek positif terhadap perkembangan pariwisata. Traveling adalah tema yang populer baik di Facebook maupun Instagram. Unggahan yang menampilkan seseorang membaca buku di pantai atau menikmati croissant di Paris terbukti sukses mendulang likes atau loves di media sosial.
Unggahan foto liburan yang tampak sempurna tidak hanya menceritakan tentang liburan itu sendiri. Akan tetapi mampu menaikkan status sosial. Semakin unik tempat wisata yang diposting maka semakin keren orang tersebut di mata rekan-rekannya