Kamis 09 Nov 2017 16:28 WIB

Perempuan Ini Bisa Ingat Memori Sewaktu Bayi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Rebbeca Sharrock
Foto: boredpanda.com
Rebbeca Sharrock

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang tidak ingat apa yang terjadi padanya sampai sekitar berusia empat tahun. Tapi, ada orang-orang tertentu yang mampu mengingat masa-masa paling awal dalam hidup mereka.

"Ketika saya berusia sekitar satu minggu, saya ingat berada di dalam selimut katun merah muda ini," kenang Rebecca Sharrock (27 tahun) dari Brisbane, Australia dilansir dari BBC Kamis (9/11).

Perempuan 27 tahun ini tidak memiliki memori seperti kebanyakan orang. Dia telah didiagnosis memiliki sindrom langka yang disebut 'Highly Superior Autobiographical Memory' atau HSAM, juga dikenal sebagai hyperthymesia.

Kondisi neurologis unik ini berarti bahwa Sharrock dapat mengingat setiap hal yang dia lakukan pada tanggal tertentu. Orang-orang dengan HSAM tanpa susah payah dapat mengingat apa yang mereka lakukan, apa yang mereka kenakan, atau di mana mereka kapan saja.

Mereka dapat mengingat berita publik dan acara pribadi, semuanya dalam detail fotografi dan akurasi yang sesuai dengan rekaman video.

Ketika beranjak dewasa, Sharrock berpikir bahwa semua orang ingat seperti dia. Sampai suatu hari orang tuanya memanggilnya untuk menonton siaran berita di TV tentang orang-orang dengan HSAM.  "Tanggal 23 Januari 2011," kenangnya. "Ketika orang-orang itu mengingat kenangan mereka, para reporter mengatakan 'Sungguh menakjubkan dan luar biasa.'

Saya berkata kepada orang tua saya, 'Mengapa mereka menyebut hal yang menakjubkan ini, bukankah itu normal?'" Orang tua Sharrock menjelaskan bahwa itu bukanlah hal normal.

Setelah menghubungi akademisi yang disebutkan dalam laporan berita tersebut, Sharrock diuji dan akhirnya didiagnosis mengalami HSAM pada tahun 2013. HSAM baru ditemukan pada awal tahun 2000-an dan hanya sekitar 60 orang yang diketahui memiliki kondisi ini di seluruh dunia.

Berkat dan kutukan? Penelitian atas subjek ini masih berlangsung, karena relatif baru dan hanya ada sedikit orang dengan HSAM di dunia. Tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa lobus temporal -yang membantu dalam pemrosesan memori- lebih besar pada otak orang dengan HSAM, tetapi mungkin juga berperan dalam gangguan obsesif kompulsif.

Meskipun menarik bagi sains, ini merupakan momok bagi beberapa dari mereka yang mengalaminya. Sharrock mengatakan kenangan yang terus hidup membuat dia sakit kepala dan insomnia. Sharrock juga menderita karena depresi dan kecemasan. Ingatan yang luar biasa itu membuatnya merasa seperti berada dalam mesin waktu emosional.

Meskipun demikian, Sharrock telah belajar menggunakan kenangan positif untuk mengesampingkan kenangan yang tak dia inginkan. "Pada awal setiap bulan, saya akan memilih semua kenangan terbaik yang saya dapatkan dari tahun-tahun sebelumnya untuk bulan itu."

HSAM dimungkinkan dapat memberi wawasan tentang bagaimana bayi dan anak-anak memandang dunia. Sharrock menggambarkan apa yang menarik perhatiannya sebagai bayi, dan juga belajar bagaimana cara berjalan.

Pada beberapa orang, kemampuan ini juga membantu mereka mengendalikan mimpi. Ada kemungkinan, orang dengan HSAM mempunyai kemungkinan lebih besar untuk merasakan lucid dream.

Sharrock kini ambil bagian dalam dua proyek penelitian dengan University of Queensland dan University of California Irvine. Diharapkan, temuan riset ini dapat membantu orang-orang yang mengalami Alzheimer.

Meski ingatannya luar biasa, ada satu hal yang tidak dapat Sharrock ingat. Yakni, ketika dia dilahirkan. "Saya tidak punya ingatan saat berada di dalam kandungan atau ketika dilahirkan oleh ibuku. Tapi kurasa aku tidak ingin mengingatnya," ujar Sharrock.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement