REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Perusahaan firma teknologi, Amazon, dikabarkan tengah berusaha membeli hak siar dan cerita dari Lord of The Rings. Bahkan, Amazon berencana untuk mengembangkan cerita dari Lord of The Rings untuk diadaptasi ke program serial televisi. Ini menjadi salah satu upaya Amazon untuk bisa ikut bersaing dalam pasar program serial televisi, terutama dalam layanan video streaming.
Amazon, yang mengawali bisnisnya lewat toko buku online, itu memang telah memiliki layanan streaming video dan program serial televisi lewat fitur Prime Video. Namun, Amazon tidak mau berhenti begitu saja. Kesuksesan serial televisi Game of Thrones yang ditayangkan HBO dan Netflix lewat serial Stranger Things membuat Amazon tertarik untuk melebarkan bisnisnya dengan menampilkan program serial televisi.
Sebelumnya, pada September 2017 silam, Direktur Amazon Studios, Roy Price, sempat menuturkan, popularitas Game of Thrones saat ini bisa dibandingkan saat film Jaws ataupun Star Wars mengemparkan dunia film pada 1970an. Bukan tidak mungkin, Amazon juga mengikuti jejak HBO ataupun Netflix untuk menayangkan program serial televisi.
''Saya kira, Games of Thrones di televisi sama seperti Jaws atau Star Wars di film pada era 70an. Kesuksesan itu akan menginspirasi banyak orang. Setiap orang ingin memiliki kesuksesan besar tersebut, dan tentu saja itu semua karena serial tersebut,'' kata Price kepada Variety, seperti dikutip Forbes.
Untuk ikut bersaing dalam pasar penonton online saat ini, Amazon pun berusaha untuk menayangkan serial Lord of The Rings. Bahkan, CEO Amazon, Jeff Bezon, turun tangan langsung dalam negosiasi soal pembelian hak cipta atas Lord Of The Rings dengan ahli waris JRR Tolkien. Nilai hak cipta untuk cerita Lord of The Rings pun dikabarkan mencapai 200 hingga 250 juta dolar as.
Namun, seperti dilansir Variety, proses negosiasi antara Amazon dengan ahli waris JRR Tolkien masih dalam tahap awal. Agaknya, Amazon ingin mengulangi sukses film trilogi Lord of The Rings, yang sempat menuai sukses di sepanjang 2001 hingga 2003.
Ikuti Whatsapp Channel Republika