REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren mode setiap tahunnya berubah. Menuju penghujung tahun 2017 tren busana untuk 2018 sudah mulai dibicarakan.
Menurut perancang busana Norma Hauri, tren gaya di 2018 akan lebih mengarah ke busana yang fungsional dan simpel. “Orang sekarang tambah sibuk, orang makin sedikit yang punya waktu untuk dandan dan lain sebagainya, jadi sekarang orang akan lebih ke function dan simplicity,” ujarnya.
Untuk warna, hijau adalah warna yang akan mendominasi dan menjadi tren di tahun depan. Namun untuk di Indonesia, ia memprediksi warna akan lebih beragam. Karena masyarakat Indonesia pada dasarnya bisa menerima semua warna.
“Warna yang akan mendominasi dan akan menjadi tren, adalah warna hijau. Tapi untuk di Indonesia, umumnya bisa menyerap semua warna, semua warna lebih diterima. Tergantung di mana wilayahnya. Misal di Jakarta akan tren warna yang lembut, tapi di Makassar mungkin lebih suka warna yang terangnya,” katanya.
Senada dengan Norma, perancang Andreas Odang juga punya prediksi yang sama terkait tren warna busana di tahun 2018. Andreas mengungkapkan di tengah polemik atau masalah yang dihadapi, seperti masalah ekonomi, peperangan dan lain sebagainya, warna-warna cerah pada busana bisa dijadikan penilaian yang beda.
“Kita bawa sesuatu itu harus lebih menyenangkan, warna yang playfull, lebih berwarna dan cerah bisa membawa kegembiraan tertentu seperti multicolour, warna pink, kuning, hijau, dan biru muda. Di mana semercik warna-warni bisa mewarnai orang lain,” katanya saat acara IPMI Trend Show 2018, di The Hall Senayan City, Selasa (31/10).
Andreas juga menambahkan untuk potongan busana seperti celana lebar, palazzo, big pant, motif garis garis horizontal masih akan kembali menjadi tren di tahun depan. Selain itu, potongan baju yang lebih ekonomis dan tampilan lebih rapi juga masih menjadi tampilan busana yang populer di 2018.