Ahad 29 Oct 2017 14:56 WIB

Konser di Atambua, Tipe-X Hipnotis Ribuan Penonton

Grup Band Slank saat tampil di Atambua, NTT, Senin (31/5).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Grup Band Slank saat tampil di Atambua, NTT, Senin (31/5).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,ATAMBUA -- Konser Crossborder Atambua di Lapangan Utama, Simpang Lima, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (27/10) berlangsung istimewa. Ribuan penonton tumpah di arena konser. Mereka dihipnotis oleh penampilan grup band ska Tipe-X yang menyanyikan lagu-lagu andalannya.

"Ini kali ketiga kami entak Atambua dengan Konser Crossborder setelah sebelumnya grup musik beraliran cadas Slank, Jamrud dan Cokelat juga hadir di sini. Bagi Tipe-X, ini penampilan perdananya di Atambua" kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti.

X-Friends, julukan penggemar Tipe-X, rela datang dari beberapa kota seperti Kupang, Larantuka, Ende, Waingapu, Sumba, dan Maumere. Selain itu, penonton dari Timor Leste juga tak mau ketinggalan menyaksikan konser tersebut.

"Semuanya menikmati, semuanya enjoy. Grup Band Tipe-X yang saat ini beranggotakan enam orang, Tresno Riadi (vokal), Billy dan Yoss (gitar), Micky (bass), Anto (trombone), dan Arie Hardjo (drum) ini benar benar memuaskan kerinduan penggemarnya," lanjutnya.

Sebelum Tresno Riadi dan kawan-kawan unjuk gigi, konser dibuka dengan penampilan apik tarian Likurai yang dibawakan sanggar tari Tirilolok Dirun. Grup band lokal Atambaua, Rai Nakdoko Band, membuat suasana makin meriah dengan enam lagu reggae dari Bob Marley, Damian dan Alpha Blondy.

Cukup? Belum. Grup Galaxy Band juga memanaskan lapangan Utama Simpang Lima dengan membawakan enam lagu. Yakni, Stir It Up (remix), Kalan, Cantik, Taka Matan, Helela, dan No Woman No Cry milik Bob Marley. Puncaknya, Tipe-X membuat para penonton histeris. Trisno dkk menyanyikan sebelas lagu selama 70 menit dalam konser yang dimulai pukul 19:30 Wita itu.

Para penonton bergoyang dan turut menyanyikan lagu andalan Tipe-X seperti Genit, Tanda-Tanda Patah Hati,Salam Rindu, Cerita Tahun Lalu, Mawar Hitam, Karena Cemburu, Selamat Jalan, Xfriends, Kamu Gak Sendirian, Sakit Hati, dan Boy Band.

Di sisi lain, Konser Crossborder edisi ketiga itu menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat dan daerah menjadikan Atambua sebagai kota festival. "Tiga kali penyelenggaraan sukses, sampai dengan akhir tahun ini kami masih akan sekali lagi menggelar Konser Crossborder di Atambua pada awal Desember nanti," tandas Esthy

Bagi Menpar Arief Yahya, Konser Crossborder ini  sesuai dengan fokus Presiden Joko Widodo yang ingin menggairahkan daerah perbatasan. Sejak awal, Presiden Jokowi menaruh perhatian serius kepada warga masyarakat Indonesia yang berada di pulau terluar, perbatasan, dan daerah terpencil.

Saking seriusnya, Presiden ketujuh Indonesia itu tak ragu mengubah sebutan daerah perbatasan dari pulau terluar menjadi pulau terdepan. Karena itu, serangkaian border tourism digelar dari Atambua, Dili, Papua, Aruk, Entikong, sampai ke Batam-Bintan.

“Kami akan terus pelajari dan evaluasi, seberapa efektif untuk menggairahkan ekonomi masyarakat. Termasuk seberapa bagus menarik wisatawan dari negara tetangga,” kata menteri asal Banyuwangi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement