Ahad 29 Oct 2017 10:46 WIB

Sasar Wisman Selam AS, Kemenpar Tebar Pesona di DEMA Show Orlando

Wisatawan menyelam di titik selam Mari Mabuk, Pulau Tomia, Waha, Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. (ilustrasi)
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Wisatawan menyelam di titik selam Mari Mabuk, Pulau Tomia, Waha, Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin agresif mempromosikan wisata diving Indonesia ke dunia internasional. Kali ini, Kemenpar akan ambil bagian dalam The Diving Equipment and Marketing Association (DEMA) Show di Orlando, Amerika Serikat (AS), 1-4 November 2017.

DEMA Show menjadi event tepat untuk menggaungkan pamor destinasi selam Indonesia ke tingkat global. Pasalnya, DEMA Show merupakan pameran internasional tahunan untuk industri selam, olahraga air, dan industri perjalanan.

Pameran itu sekaligus menjadi ajang reuni yang sangat dinantikan para diver dan instruktur divers dari seluruh dunia. Kemenpar memiliki misi besar dalam event itu,  yakni, meningkatkan jumlah kunjungan turis asal AS hingga 360 ribu orang.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana mengatakan, timing pergelaran itu sangat pas. Sebab, puncak kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) Amerika ke Indonesia adalah pada liburan musim dingin atau Desember.

"Biasanya, mereka pelesiran ke negara yang lebih hangat. Salah satunya kawasan Asia Tenggara. Nah, kebetulan momentum endorser Barack Obama (mantan presiden AS) datang ke Indonesia juga masih sangat terasa. Kami manfaatkan ini dengan maksimal,” ujar Pitana.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengatakan, Kemenpar akan menempati Paviliun Kemenpar seluas 600 meter persegi. “Kami akan hadirkan 20 industri pariwisata, satu maskapai (Singapore Airlines) dan Pemerintah Kota Manado serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat," kata Nia.

Dia menambahkan, Papua Barat akan menyewa 25 booth dengan luas 234 meter persegi. "Kami bantu fasilitasi dekorasi serta meja dealing dan perlengkapannya," imbuh Nia.

Nia menjelaskan, Kemenpar fokus mempromosikan sepuluh spot diving utama di Indonesia. Yakni, Bali, Lombok, Komodo-Labuhan Bajo, Alor, Bunaken & Lembeh, Togean, Wakatobi, Derawan, Banda & Ambon, dan Raja Ampat.

Untuk mempromosikan pavilion Wonderful Indonesia di DEMA, Kemenpar melakukan pemasangan advertorial di media cetak (Orlando Sentinel) dan media online (official website DEMA) pada saat pre-event. Kemenpar juga sudah menyiapkan berbagai kegiatan menarik untuk memikat pengunjung.

Misalnya, penyebaran informasi, khususnya tentang wisata diving, kepada pengunjung. Hal itu dilakukan dengan pemberian booklet diving, flyer, Indonesia tourism map, dan suvenir kepada pengunjung. "Kami juga akan menyiapkan hadiah suvenir scarf batik dan spa corner berupa lima minutes hand or shoulder massage dengan kewajiban mengisi kuesioner terlebih dahulu," tambah Nia.

Pada 2 November akan dilakukan function gathering yang menampilkan cultural performance, testimoni eks peserta FT diving dari AS, pengundian door prize, dan cocktail party.

Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengatakan, pihaknya akan terus memperkenalkan potensi wisata bahari seperti diving (menyelam). Indonesia sendiri memiliki  55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan semua negara di dunia.

Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari terbanyak di dunia. Indonesia memiliki diving spot yang merupakan surga bagi para divers.

"Diving atau wisata selam itu niche market atau luxury market, satu persen total dari populasi penduduk dunia. Sekitar 2,7 hingga 3, 5 juta penyelam scuba yang aktif ada di AS dan enam juta ada di seluruh dunia. Ini salah satu alasan kami ikut event DEMA dengan beberapa industri dan memperlihatkan kehebatan dan keindahan Tanah Air kita, terutama keindahan alam bawah laut kita," kata Menpar Arief Yahya.

Selain DEMA Show, Kemenpar telah dan akan melakukan lima agenda kegiatan di AS selama 2017. Yakni, mengikuti pameran New York Times Travel Show (umum), Los Angeles Travel and Adventure Show (umum), Seatrade Cruise Global (cruise), IMEX Amerika (MICE), dan Indonesia Sales Mission in USA atau misi penjualan pariwisata ke kota-kota besar sumber wisman di AS.  

”Kami memang sudah fokus kepada selling. Nah, rangkaian kegiatan branding, advertising, dan selling ini semua diharapkan akan mampu menjadi trigger bagi wisman AS untuk memilih Indonesia sebagai destinasi wisata pilihan. Apalagi, setelah kedatangan Obama ke Tanah Air kita,” pungkas Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement