Sabtu 28 Oct 2017 14:06 WIB

Kemilau Sumatra 2017 Bikin Tren Berwisata Makin Tinggi

Pemerintah menawarkan potensi kawasan Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatra Barat kepada investor dari 15 negara. Mandeh kerap disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatra.
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Pemerintah menawarkan potensi kawasan Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatra Barat kepada investor dari 15 negara. Mandeh kerap disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM --  Kementerian Pariwisata (kemenpar) bekerja sama dengan Inke Maris & Associates menyelenggarakan kegiatan 'Kemilau Sumatra 2017' dengan tema Pesona Sumatra Pulau Emas yang berlangsung selama dua hari, Jumat (27/10) hingga Sabtu (28/10) di  Atrium Kepri Mall, Kota Batam. Kemilau Sumatera 2017 merupakan pameran promosi wisata yang diikuti para biro perjalanan wisata yang menawarkan beragam paket wisata, cenderamata dan lainnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti  mengatakan kegiatan tahunan ini merupakan bentuk dukungan, khususnya dalam menggarap pasar wisatawan nusantara dan juga dalam mendukung Pesona Indonesia. Yakni untuk mencapai target 275 juta perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) dan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. 

 “Tujuan diadakannya kegiatan Kilau Sumatra adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara agar antarkabupaten/kota, antar provinsi dan antar pulau, meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata di dalam negeri dan juga siap dalam menyambut wisatawan. Jadi tren berwisata terus terjangkit ke masyarakat," ujar Esthy.
 
Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat meningkatkan citra positif Indonesia sebagai daerah tujuan wisata. "Sehingga jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi meningkat dan dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat, terutama di daerah Sumatera," kata dia. 
 
Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan mengatakan, selain wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara juga menilai bahwa berwisata bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Malah tidak sedikit yang menjadikan wisata sebagai kebutuhan.  
 
"Tren berwisata yang meningkat merupakan market yang besar untuk pariwisata, untuk terus menerus digarap dan jangan lupa juga harus siap menyambut wisatawan mancanegara," kata Wawan. 
 
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pariwisata Indonesia harus terus berkembang dan menjadi juara dalam hal apapun. "Wisatawan yang tinggi ke suatu daerah akan semakin mudah menumbuhkan satu destinasi karena jumlah wisatawan yang banyak tentunya akan memberikan multiplier effect yang lebih tinggi, terhadap masyarakat,” ujar Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement