REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang terus menggalakkan budaya literasi. Tujuannya tak sekadar menjadikan Padang sebagai pusat budaya literasi (membaca, menulis dan menyimak) Sumatera Barat. Lebih dari itu, Padang bertekad menjadi pusat literasi Sumatera.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Padang Mahyeldi pada momentum penandatangan nota kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan dan literasi antara Pemkot Padang dengan Yayasan Gemar Membaca (Yagemi), Indonesia Bermutu (IIB), Gerakan Ayo Membaca Indonesia (AMIND) dan Maxima, di Jakarta, Selasa (24/10) malam. Acara tersebut juga dihadiri Kadis Pendidikan Kota Padang Barlius.
MoU tersebut ditandatangani oleh Walikota Padang, Ketua AMIND Dedi Panigoro, Direktur Zulfikri Anas, Ketua Yagemi Firdaus Umar dan Direktur Maxima Ivan Ahda.
“Program terdekat dari MoU ini adalah Kids Book & Edu Fair yang akan digelar di Masjid Agung Nurul Iman Padang, 20-26 November 2017. Pameran buku dan pendidikan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2017,” kata Mahyeldi.
Ketua AMIND Dedi Panigoro mengatakan pihaknya sangat mendukung Kids Book & Edu Fair 2017 tersebut. Menurutnya, kegiatan literasi sangat penting. Kalau guru, siswa, orang tua, anak maupun masyarakat pada umumnya gemar membaca akan berdampak sangat baik.
Salah satu faktor pendukung untuk mendorong budaya literasi, terutama di kalangan guru dan siswa maupun masyarakat umum adalah pameran buku dan pendidikan. “Karena itu, AMIND mendukung Kids Book & Edu Fair 2017 yang diselenggarakan oleh Pemkot Padang bekerja sama dengan pihak-pihak yang peduli terhadap dunia literasi,” tuturnya.
Direktur Indonesia Bermutu Zulfikri Anas mengatakan, IIB mempunyai komitmen yang kuat untuk mengembalikan kearifan lokal. Minangkabau mempunyai kearifan lokal yang mengagumkan, yakni ‘Alam Takambang Menjadi Guru’.
“Ini tidak main-main. Nenek moyang kita dahulu sangat hebat. Namun belakangan, kearifan lokal ini berkurang oleh berbagai sebab. Karena itu, pameran buku dan pendidikan ini antara lain diharapkan dapat mengembalikan kearifan lokal masyarakat Minang,” ujarnya.
Ketua Umum Yagemi Firdaus Umar sangat mendukung Kids Book & Edu Fair 2017 tersebut. “Semoga pameran ini dengan segala kegiatannya berhasil. Cita-cita walikota Padang adalah cita-cita kita bersama, yakni menjadikan Kota Padang sebagai kota literasi. Tidak hanya di level Sumbar, melainkan Sumatera,” paparnya.
Firdaus menambahkan, kalau Padang menjadi kota literasi, tentunya harus ada kelebihannya dibandingkan kota-kota lainnya di Sumatera. “Dengan kerja keras, kita jadikan Kota Padang sebagai kota percontohan, khususnya di bidang literasi, untuk memajukan bangsa Indonesia,” ujar Firdaus Umar.
Direktur Maxima Ivan Ahda menjelaskan, Kids Book & Edu Fair 2017 akan diisi dengan pameran buku, talk show dengan penulis, peluncuran buku, workshop penulisan, young leader milenial forum, nonton bareng (nobar), kelas mendongeng dan penampilan seni. “Kami menargetkan Kids Book & Edu Fair 2017 dihadiri sekitar 60 ribu pengunjung,” tuturnya.
Pada Kids Book & Edu Fair 2017 itu Walikota Padang akan meluncurkan buku perdana berjudul “Sepenggal Kisah Perjuangan Sang Dai”. “Buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Al-Mawardi Prima,” ungkap Direktur Penerbit Al-Mawardi Prima Afrizal Sinaro.