Kamis 26 Oct 2017 13:00 WIB

Jakarta Masuk 10 Kota Wisata Paling Cepat Tumbuh di Dunia

Suasana objek wisata bahari di Kepulauan Seribu. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Suasana objek wisata bahari di Kepulauan Seribu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sektor pariwisata di kawasan Asia tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan. Kawasan ini kembali mendominasi tingkat kedatangan pengunjung berdasarkan hasil studi World Travel and Tourism Council (WTTC) 2017 yang baru saja dirilis. Yang bikin bangga, Jakarta masuk dalam radar 10 kota pariwisata paling cepat tumbuh di dunia.

Saat ini, kota-kota Asia memang mendominasi top 10 kota dengan pertumbuhan tercepat dunia. Kota Chongqing di barat daya Cina berada di puncak daftar studi terbaru dengan pertumbuhan 14 persen per tahun. Satu strip di bawahnya, ada Guangzhou sebesar 13,1 persen.
 
"Pasar domestik Cina yang kuat berada di belakang pertumbuhan kota-kota seperti Chongqing dan Guangzhou yang mengandalkan pembelanjaan dari warganya. Prosentase belanjanya menembus 94,5 persen dan 89,1 persen dari PDB Travel & Tourism masing-masing," tulis President & CEO WTTC Gloria Guevara dalam laporan resminya, Rabu (25/10).
 
Setelah itu, ada Shanghai yang menunjukkan pertumbuhan 12,8 persen. Sementara ibu kota Cina, Beijing, berada di slot 12 persen per tahun. "Pertumbuhan dua digit yang kita lihat di sini sangat mengesankan. Cina bagus bukan hanya sebagai pasar sourcing untuk beberapa negara lain, tapi juga perjalanan domestik mereka sangat besar," tambahnya. 
 
Kota-kota lain di daftar sepuluh besar adalah Chengdu di Cina (11,2 persen), Manila di Filipina (10,9 persen), Delhi di India (10,8 persen), Shenzhen di Cina (10,7 persen), Kuala Lumpur di Malaysia (10,1 persen) dan Jakarta di Indonesia (10 persen).
 
“Laporan City Travel and Tourism Impact terbaru WTTC membuat kami makin bersemangat mengembangkan Kota Tua dan Kepulauan Seribu di Jakarta. Potensinya sangat besar. Apalagi Jakarta masuk 10 kota pariwisata paling cepat tumbuh di dunia,” ungkap Dodi Riadi PIC Kota Tua dan Kepulauan Seribu Kemenpar.
 
Dodi  bangga. Studinya mencakup 65 kota. Dan semuanya harus bersaing dari sisi pendatang dan pengeluaran oleh pengunjung. “Sekarang pariwisata Jakarta jadi makin nge-hits lagi. Terimakasih WTTC,” kata dia.
 
Selain tambah ngehits, brand Wonderful Indonesia pun makin meyakinkan. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu menyebut setiap country image naik 10 persen akan mendorong kenaikan tourism 11 persen, dan investment 1 persen. 
 
“Jika pariwisata kita ingin menjadi global player, maka harus bisa bersaing dan dikalibrasi dengan global standart. WTTC lembaga yang sangat kredibel, jadi ranking itu juga terpercaya,” kata Arief Yahya. 
 
Jakarta sebenarnya nomor dua, terbesar sebagai pintu masuk wisman ke Indonesia, setelah Bali. Persentasenya, 40 persen Bali, 30 persen Jakarta, dan 20 persen Kepri. Jakarta punya akses dan amenitas yang paling lengkap, karena ibu kota negara. “Atraksinya lebih ke wisata kota, belanja, kuliner, MICE dan sport tourism,” kata Arief Yahya. 
 
Kini, Kemenpar sedang membangun Kepulauan Seribu dan Kota Tua, sebagai satu dari 10 top destinasi, yang sering disebut 10 Bali Baru. Itu akan melengkapi destinasi yang berbasis pada nature, wisata bahari dan heritage kota peninggalan zaman Belanda. 
 

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement