Kamis 26 Oct 2017 11:44 WIB

Beragam Acara Seru Ada di Festival Danau Tondano 2017

Danau Tondano
Foto: vtourist.com
Danau Tondano

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA - Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar agenda Festival Danau Tondano (Fesdaton) di kawasan Objek Wisata Benteng Moraya pada 27 Oktober-7 November 2017. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa, Agustifo Tumundo mengatakan kegiatan yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan diawali dengan Fun Walk dengan lokasi start di Taman God Bless Minahasa dan mengambil rute keliling Kota Tondano dan finish di Benteng Moraya Tondano.

Di Benteng Moraya, kata Agustifo, kegiatan dilanjutkan dengan acara Senam Zumba, Poco-Poco, Maumere dan Lomba Memasak Ikan Mujair Woku Belanga untuk meraih rekor MURI sebagai kegiatan terbanyak dan terpanjang. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kakigatal Production. 
 
"Kegiatan tersebut akan melibatkan Perangkat Desa dam Kelurahan, Lomba Memasak Mujair Goreng Pegawai Lintas Instansi Pemkab, instansi vertical, BUMN, BUMD dan Kecamatan. Untuk Lomba Memasak Olahan Ikan Nike akan diikuti guru-guru SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Minahasa," ucap Agustifo.
 
Agustifo menjelaskan, selama kegiatan perlombaan berlangsung, seluruh peserta dan pengunjung akan dihibur oleh artis Komedi Nasional Mongol Stres, Isti Julistry dan Gio Idol. "Juga ada lomba Memasak Mujair Woku Belanga akan memperebutkan piala bergilir Bupati Minahasa, trophy tetap dan sejumlah hadiah lainnya," kata Agustifo. 
 
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan target pengunjung dari kegiatan ini diharapkan mencapai 10 ribu pengunjung. Dengan adanya event ini dapat menjadi wadah promosi dan memperkenalkan Destinasi di Minahasa khususnya dan destinasi di Provinsi Sulawesi Utara, yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk target wisman 2017.
 
Danau Tondano termasuk satu dari 88 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan juga termasuk satu dari tujuh danau yang tengah direhabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Restorasi dilakukan agar pengembangan wisata sejalan dengan pembenahan infrastruktur pada akhirnya disamping menarik wisatawan juga diharapkan menyedot investasi.
 
"Dan event ini akan memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Utamanya pada unsur even yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi yang menjadi daya pikat wisatawan untuk mengunjugi Danau Tondano," kata dia. 
 
Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi menambahkan pada festival ini, wisatawan akan disuguhkan budaya asli Tondano dan banyak keunikan lainnya. Rangkaian kegiatan  pada 28 Oktobr hingga 6 November 2017 akan digelar Minahasa Expo 2017 dan Lomba-lomba olahraga hiburan.
 
"Nah, acara spektakuler yang bisa disaksikan pada 30 Oktober hingga 2 November adalah pemilihan Waraney dan Wulan Minahasa 2017," kata dia. 
 
Tak hanya itu, juga akan diadakan lomba makanan khas Minahasa yang dibagi atas 3 kategori yaitu makanan halal, non halal, dan kuliner ekstrim. Lomba makanan khas Minahasa ini akan berlangsung di kawasan Benteng Moraya, Tondano. Dan bersamaan akan digelar Talent Show di Panggung Minahasa Expo dan Grand Final di Wale Ne Tou Sasaran. 
 
"Sebagai rangkaian penutup, wisawatan akan disuguhi Festival Danau Tondano Choir, Pentas seni Budaya Nuansa kasih dan pelepasan 1000 lampion bercahaya dan 500 obor kasih, semuanya dikemas dengan sangat menarik," katanya. 
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan Fesdaton ini bisa memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Utamanya pada unsur event, menambah atraksi, yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi di kawasan Danau Tondano. 
 
”Bikin wisatawan betah dan ingin kembali lagi ke Tondano. Pastikan konsep acaranya kuat dan punya keunikan. Keindahan alam, tradisi lokal di Tondano adalah apa yang wisatawan asing cari setelah bosan dengan rutinitas dan modernitas di daerah masing-masing,” ujar Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement