Selasa 24 Oct 2017 09:46 WIB

Turis Dubai dan Abu Dhabi Terbius Pesona Bali

 Kawasan pantai Mertasari Sanur Bali.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Kawasan pantai Mertasari Sanur Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -  Nama Bali benar-benar paten di Dubai dan Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA). Dalam Sales Mission di dua kota tadi, 18-19 Oktober 2017, nama Bali paling sering disebut ratusan buyers Timur Tengah.

“Bali paling sering disebut. Paling banyak dicari buyers Dubai dan Abu Dhabi,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Kemenpar, Nia Niscaya, Kamis (19/10).
 
Semua yang dicari wisman UEA memang ada di Bali. Dari mulai pantai, gunung, budaya, tempat yang hijau, dingin, hingga tempat yang hijau!royo-royo, semuanya ada. Yang mencari kemeriahan malam hari, juga ada di Bali.
 
“Tempatnya memang sangat komplit. Pilihannya banyak, sampai-sampai, untuk urusan kuliner sekalipun tetap ada. Dan takkan pernah ada habisnya,” kata dia.
 
Raja Salman bin Abdulaziz Alsaud dari Arab Saudi juga sempat ikut tergoda oleh eksotiknya Pulau Dewata. Cerminannya bisa dilihat dari lawatannya ke Indonesia beberapa waktu lalu. Dia bersama rombongan memilih beristirahat di sana sambil menikmati keindahan alam serta budaya masyarakat setempat sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.
 
Presiden ke-44 Amerika Serikat Barrack Obama juga sama. Bersama keluarganya, dia banyak menghabiskan waktu liburan di Bali. Dari mulai menapaki hijaunya areal persawahan hingga arung jeram, semua dilakoninya dengan happy.
 
Dari sisi jumlah wisman yang berkunjung, Bali juga terlihat sangat istimewa. Hampir 40 persen wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia melalui Bali. Hanya 30 persen melalui Jakarta, 20 persen melalui
Kepulauan Riau dan 10 persen sisanya tersebar merata di daerah lain di nusantara.
  
Meski sedang digelayuti kabar erupsinya Gunung Agung, Bali tetap saja jadi pilihan utama buyers Middle East. Mereka seakan tak terpengaruh tentang isu erupsi Gunung Agung yang jaraknya sangat jauh dari tempat
wisata seperti Kuta, Seminyak dan Denpasar.
 
Dan faktanya, Sales Mission di Dubai dan Abu Dhabi yang digelar selama dua hari tak pernah sepi. Ratusan bangku yang disiapkan di dua hotelnbintang 5 di Dubai dan Abu Dhabi selalu tak pernah cukup menampung buyers UEA. Semua tertib mencari informasi seputar destinasi di Indonesia.  Dan semua, sama-sama memprioritaskan paket-paket berlibur ke Bali, meskipun harga yang dipatok lumayan tinggi.
 
“Justru makin mahal itu makin laku. Karakter wisman UEA itu nggak mau susah. Mereka pasti mencari hotel terbaik, layanan transportasi paling nyaman sampai kuliner termahal. Kalau puas, bagi mereka uang bukanlah soal,” kata Konjen RI di Dubai Azraf F. Firman.
 
Di Sales Mission itu, Azraf bahkan ikut mengawal sampai habis agenda hard selling yang digelar Kemenpar itu. Dari mulai Bali, Bandung, hingga Jakarta, semua ikut dipaparkan kepada ratusan  buyers. “Bali sangat cocok karena selain lengkap, destinasinya punya segudang reputasi dunia. Pernah  dinobatkan sebagai destinasi terbaik dunia dalam Travellers TripAdvisor. Underwaternya juga sering juara dunia, jadi arahnya memang mengerucut ke sana,” tambahnya.
 
Selain Bali, Bandung juga ikut jadi incaran. Bagi Azraf, ini juga bisa dimaklumi mengingat wisman UEA sangat suka dengan udara sejuk dan wisata belanja di Bandung. Sementara di Jakarta, wisman UEA bisa mencari beragam hiburan malam yang sangat disuka kalangan anak muda Timur Tengah.
 
Menteri Arief Yahya ikut melayangkan jempol kepada Konjen Asraf. Dia pun sepakat menilai Bali sebagai contoh destinasi yang paling lengkap, baik menyangkut atraksi, akses serta amenitas atau fasilitas pendukungnya. “Sebagai destinasi, Bali dinilai paling maju di Tanah Air, sehingga dinobatkan sebagai ikon pariwisata Indonesia. Jadi silakan berlibur ke Indonesia. Ada banyak sisi lain yang bisa dinikmati di negeri kami,” ajak Arief Yahya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement