Kamis 19 Oct 2017 15:15 WIB

Festival Bahari Dorong Sport Tourism di Raja Ampat

Raja Ampat
Foto: Antara
Raja Ampat

REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Festival Bahari Raja Ampat bergulir mulai 18-21 Oktober 2017. Festival ini diresmikan di pantai WTC (Waisai Torang Cinta), Rabu, (18/10). Bukan sekadar Festival Bahari biasa, tahun ini Festival Bahari Raja Ampat bakal menjadi pintu masuk event sport tourism, aquathlon di Kabupaten Papua Barat ini

Aquathlon menjadi kegiatan baru dalam event Festival Bahari sejak 2010. Event ini berlangsung di hari terakhir pada (21/10). Festival ini Mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata. Event ini padat dengan beragam agenda wisata 4 hari ke depan.

Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menjelaskan, Festival Raja Ampat ini rangkaian kegiatan selama 2017. "Misi kami lebih mengenalkan keindahan alam bahari dan pesona budaya masyarakat sekitar Raja Ampat," ujar Abdul Faris.

Menurut  Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdhi Lamatenggo, pihaknya sudah memasang target tahun depan bisa menggelar sport tourism. "Melalui Festival Raja Ampat ini kami ingin melihat animo peserta aquathlon lebih dulu," ujar Yusdhi.

Aquathlon, sambung Yusdhi, olahraga bahari untuk memupuk kepedulian masyarakat mencintai Raja Ampat. Bukan cuma aquathlon, dia merancang event  olahraga-olahraga bahari lain seperti kano, dayung, dan loncat tebing di Raja Ampat.

Selain aquathlon, Festival Bahari Raja Ampat ini sangat padat dengan beraneka ragam seperti lomba foto underwater gagasan Polda Papua Barat, kompetisi voli pantai, workshop lingkungan hidup, lomba memasak antarremaja dan terakhir, aquathlon.

Festival Bahari ini berdampingan dengan Festival Gemar Makan Ikan. Ikan bakar menjadi salah satu kuliner andalan Raja Ampat, salah satu destinasi wisata kelas dunia. Lebih dari 50 kg ikan laut segar seperi bandeng putih dan ikan lemak bakar menjadi daya tarik dalam opening caremonial Festival Bahari Raja Ampat 2017.

Selain Festival Gemar Makan Ikan, para peserta masyarakat Raja Ampat siap mempertontonkan perahu tradisional nenek moyang untuk mengarungi lautan. Masyarakat Raja Ampat juga akan mempertontonkan kebiasaan mengonsumsi buah. Pengunjung bisa menikmati makanan khas Papua secara gratis.

Festival Bahari ini praktis memutar roda perekonomian di Raja Ampat. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebutkan, pariwisata cara paling cepat, mudah dan murah, untuk menghasilkan devisa, PDB serta tenaga kerja.

"Sudah betul, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati menjadikan sektor pariwisata sebagai backbone (tulang punggung) ekonomi daerah ke depan," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar menambahkan, bila ingin sukses 50 persen kunci berada di CEO comitmen, atau komitmen kepala daerah. Keseriusan dari bupati, wali kota, atau gubernur untuk membangun pariwisata.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement